Bantu Korban Banjir di Bulan Ramadhan, Menag: Pahalanya Besar Sekali

Korban banjir harus dibantu.

Dok Republika
Menag KH Nasaruddin Umar.
Rep: Muhyiddin Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar menegaskan, masyarakat yang ikut membantu korban banjir di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Menurut dia, Ramadhan juga merupakan momentum yang sangat baik untuk saling menolong.

Baca Juga


Dia mengatakan, bantuan yang sedikit pun akan sangat berarti bagi warga yang terdampak banjir. Apalagi, menurut dia, kebutuhan sehari-harinya juga turut tenggelam karena banjir.

"Jadi, inilah saat yang paling baik untuk berbagi. Pahalanya besar sekali di bulan Ramadhan," ujar Nasaruddin usai menghadiri acara di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Seperti diketahui, sejak Senin (3/3/2025) banjir melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Banjir yang melanda beberapa titik di Bekasi pun membuat ribuan warga terpaksa mengungsi. Banyak dari mereka kehilangan harta benda dan mengalami kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.

Berdasarkan data dari BPBD Jabar, banjir terjadi di Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat. Kecamatan Jatiasih, Pondokgede, Rawalumbu dan Kecamatan Bantargebang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Bambang Imanudin mengatakan, sebanyak 61.223 jiwa terdampak, serta terdapat 132 titik banjir. Sebanyak 49 titik dapur umum didirikan dan 65 titik evakuasi.

"Pemkot Bekasi telah menetapkan status tanggap darurat melalui keputusan Wali Kota Bekasi," ucap dia saat dikonfirmasi, Rabu,(5/3/2025).

Kehilangan surat berharga

Korban banjir di RT 13 RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sulastri (52) mengeluhkan sejumlah surat berharga miliknya  hilang terbawa genangan air.

"Ijazah anak saya sama kartu keluarga hilang pas banjir," kata Sulastri  di lokasi pengungsian, Rabu.

Sulastri berharap pemerintah setempat atau kepolisian dapat membuka layanan untuk mengurus kehilangan surat-surat berharga tersebut.

"Semoga nanti kelurahan atau polisi gitu ya, bisa ngurus kehilangannya. Biar kita punya lagi," ucap Sulastri di dalam tenda pengungsian di Kantor Kelurahan Kedoya Selatan.

Menanggapi keluhan itu, Lurah Kedoya Selatan Aryan Syafari menyebut bakal membuka pelayanan kehilangan surat berharga dari ratusan korban banjir yang tengah mengungsi.

"Ya, nanti kita siapkan tempat memang khusus bagi mereka warga yang mungkin surat-surat berharga, dokumen-dokumen berharga mereka itu hilang atau rusak karena banjir," ucap Aryan.

Sebanyak 234 korban banjir di RW 05 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mulai dari bayi sampai dengan lansia mengungsi di kantor kelurahan setempat.

 

"Ada 234 pengungsi. Itu dari RT 13, RT 04, RT 03 dan RT 02 RW 05 Kedoya Selatan. Jadi mereka yang terkena dampak banjir karena luapan Kali Pesanggrahan," ungkap Lurah Kedoya Selatan Aryan Syafari di lokasi pada Selasa (4/3) malam.

Pihaknya bersama instansi terkait juga telah menyediakan sejumlah kebutuhan pokok bagi para korban, termasuk perlengkapan tidur dan obat-obatan.

"Untuk pengungsi kita sediakan di sini tempat pengungsian di tenda. Kemudian juga ada beberapa alat tidur, kemudian juga obat-obatan, kemudian dari puskesmas pembantu juga kita datangkan dokter untuk memeriksa kesehatan para pengungsi," ucap Aryan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler