Polri Rampung Survei Jalur Mudik untuk Evaluasi Kesalahan 2024, Ini Penjelasan Kakorlantas

Ada 2.400 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di Indonesia.

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kendaraan melintas di Tol Palimanan-Kanci KM 191 arah Jakarta, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (13/4/2024). Pada H+2 Lebaran Tol Trans-Jawa mulai dipadati kendaraan arus balik.
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Agus Suryo Nugroho mengaku sudah melakukan kunjungan dan survei jalur mudik. Langkah tersebut dilakukan bersama pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada tahun lalu agar tidak terulang kembali.

Baca Juga


"Termasuk juga memitigasi tempat-tempat yang merupakan trouble spot dan black spot yang terjadi kepadatan, perlambatan, dan simpul-simpul crossing," kata Agus di Jakarta, Kamis (7/3/2025).

Ia berharap tahun ini tidak ada kemacetan, melainkan perlambatan yang disebabkan kepadatan dari mobilitas masyarakat yang melakukan mudik pada Lebaran 2025. Oleh karena itu, Polri melakukan Operasi Ketupat 2025 untuk menciptakan keselamatan masyarakat.

Agus menjelaskan, ada 2.400 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di Indonesia. Ia juga mengimbau masyarakat tidak menggunakan kendaraan roda dua untuk mudik karena berdasarkan hasil analisa dan evaluasi tahun 2024, kecelakaan paling banyak melibatkan kendaraan roda dua.

"Oleh sebab itu, pos pelayanan sepanjang jalan setiap polres, itu kami akan melayani dengan sepenuh hati. Jadi, negara harus hadir untuk melayani, melindungi masyarakat sampai dia harus merasa aman," ujarnya.

Agus menjelaskan, nantinya kendaraan roda dua akan dihentikan pada pos tertentu untuk dikawal dan diserahkan ke polres tetangga. Setelah itu, Polri akan mengawal kembali dan bahkan saat maghrib menjelang puasa telah disediakan makanan berbuka puasa.

"Ini sudah kita rumuskan seperti itu. Betul-betul kita mengawal duta-duta mudik dan balik ini harus aman," tambah Agus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler