Israel Sabotase Upaya Negosiasi Langsung AS dengan Hamas
Untuk kali pertama, Washington mengutus negosiator bertemu dengan pejabat Hamas.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Donald Trump menudug Israel berupaya menyabotase negosiasi langsung antara Amerika Serikat (AS) dan Hamas. Pada pekan ini, Washington mengonfirmasi laporan media bahwa mereka untuk pertama kalinya dalam sejarah terlibat pembicaraan langsung dengan pemimpin Hamas, sebuah eskalasi yang tidak disetujui pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Menurut pejabat AS dikutip Yedioth Ahronoth dilansir the New Arab, Sabtu (8/3/2025), Israel menentang adanya saluran terpisah negosiasi dengan Hamas. Tel Aviv pun kemudian mengganggu negosiasi rahasia AS dan Hamas dengan membocorkannya kepada media.
Beberapa media AS dan Israel pada pekan ini memang menurunkan laporan keputusan AS untuk menjalin kontak langsung dengan Hamas tanpa sepengetahuan Israel. Laporan-laporan itu bertentangan dengan klaim Washington yang menyebut langkah mereka telah melalui konsultasi dengan Tel Aviv.
The New York Times melaporkan, Israel mengetahui rencana pertemuan rahasia AS-Hamas dari 'pihak lain' sebelum pertemuan itu digelar. Informasi itu kemudian dibocorkan kepada media oleh pejabat Israel sebagai upaya sabotase terjadinya kesepakatan antara AS dan Hamas, demikian kata sumber AS kepada Yedioth Ahronoth.
Israel khawatir, kesepakatan terpisah yang dicapai antara Washington dan Hamas akan memaksa mereka untuk mengkompromikan ambisi Tel Aviv terhadap Gaza. Israel diyakini tidak ingin Gaza yang kini telah luluh lantak kembali 'normal' seperti sebelum 7 Oktober 2023.
"AS saat ini bernegosiasi dengan Hamas terkait pelepasan sandera, di mana Israel harus membayar sedikit dari harga negosiasi itu," ujar seorang sumber di kalangan pejabat Israel kepada Yedioth Ahronoth.
Kontak langsung AS dengan Hamas telah membongkar tabu di mana pemerintahan AS selama ini menolak untuk berhubungan langsung dengan kelompok pejuang Palestina itu. Washington telah menolak untuk menjalin komunikasi langsung dengan Hamas sejak menetapkan Hamas sebagai organisasi teroris pada akhir 1990-an.
Dalam pembicaraan langsung dengan Hamas, Washington mengutus Adam Boehler, utusan AS yang mengurusi masalah sandera, menjadi pejabat pertama AS yang bertemu pejabat Hamas. Hamas pun mengonfirmasi berita-berita yang melaporkan terjadinya pertemuan rahasia antara pejabat AS dan Hamas.