Jenderal Soeharto Berpeluang Raih Gelar Pahlawan Nasional Tahun Ini

Secara normatif semua persyaratan menjadikan Pak Harto sebagai pahlawan terpenuhi.

Republika.co.id
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/3/2025).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul membocorkan peluang Presiden ke-2 RI Jenderal Besar H. M. Soeharto berpeluang memperoleh gelar Pahlawan Nasional pada tahun ini. Dia mengemukakan, Pak Harto, sapaan akrab presiden ke-2 RI, telah dua kali diajukan sebagai calon penerima gelar pahlawan, yakni pada 2010 dan 2015.

Baca Juga


"Secara normatif semua persyaratan untuk menjadikan Pak Harto sebagai pahlawan sudah terpenuhi," kata Gus Ipul di kKompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/4/2025) sore WIB.

Menurut dia, secara normatif, aturan yang sempat menjadi kendala Pak Harto meraih gelar Pahlawan Nasional sudah terpenuhi. "Dulu kendalanya itu dari risalah yang saya baca itu karena ada TAP MPR itu kan. Nah sekarang TAP MPR-nya sudah dicabut. Jadi, maka saya sebut berpeluang untuk mendapatkan kelar pahlawan tahun ini. Kan kita semua tahu itu sudah jadi keputusan MPR," ucap Gus Ipul.

Dia menjelaskan, secara administrasi, tidak ada lagi hambatan bagi pemerintah memberikan gelar pahlawan untuk Pak Harto. "Jadi, saya sebut berpeluang untuk mendapatkan gelar pahlawan tahun ini," kata Gus Ipul.

Baca: Ketum KNPI Dukung Jenderal Besar Soeharto Raih Gelar Pahlawan Nasional

Sekjen PBNU tersebut menjelaskan, nama-nama yang masuk dalam Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk diajukan memperoleh gelar pahlawan lebih dari 10 orang, termasuk Pak Harto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Selain itu, terdapat juga usulan tokoh-tokoh ulama dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat.

 

Adapun usulan pemberian gelar pahlawan berasal dari masyarakat dan disalurkan melalui pemerintah daerah, dimulai dari bupati atau wali kota, gubernur, kemudian ke Kementerian Sosial. Di setiap tingkat, kata Gus Ipul, terdapat TP2GP daerah yang melakukan verifikasi dan penilaian.

Baca: Presiden Prabowo Kunjungi Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong

Selanjutnya, usulan yang lolos akan dibahas oleh Dewan Gelar sebelum akhirnya diputuskan oleh presiden. "Dewan Gelar ini yang akan memberikan pertimbangan kepada Presiden," ucap Gus Ipul.

Disebutkan pula bahwa jumlah nama yang akan sampai ke Dewan Gelar belum bisa dipastikan karena bergantung pada hasil pembahasan. Beberapa usulan dari tahun sebelumnya, menurut dia, juga masih bisa dipertimbangkan kembali.

Baca: Prabowo dan Presiden El-Sisi Kunjungan Mendadak ke Akmil Mesir

Gus Ipul menyampaikan, keputusan final pemberian gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo Subianto diperkirakan akan dilakukan pada akhir Oktober atau November 2025. Dalam hal ini, pihaknya menargetkan agar proses dapat naik ke Dewan Gelar sebelum Agustus 2025. "Akhir Oktober atau pada bulan November itu oleh Presiden. Kalau dari kami, tentu targetnya sebelum Agustus sudah bisa naik ke Dewan Gelar," ujar Gus Ipul.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler