Gubernur Pramono Dorong PAM Jaya Segera Melantai di Bursa

Saat ini, PAM Jaya baru bisa memenuhi kebutuhan air sekitar 70 persen warga Jakarta.

Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau tempat penitipan anak (daycare) untuk keluarga prasejahtera di Taman Anak Sejahtera Arutala, Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memproyeksikan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Jaya untuk bisa melakukan penawaran saham perdana kepada publik atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut dia, langkah itu bisa membawa dana segar bagi PAM Jaya untuk memenuhi cakupan 100 persen kebutuhan air bersih warga Jakarta.

Baca Juga


Pramono mengatakan, saat ini, PAM Jaya baru bisa memenuhi kebutuhan air sekitar 70 persen warga Jakarta. Namun, BUMD Provinsi DKI Jakarta tersebut ditargetkan dapat memenuhi 100 persen kebutuhan air warga Jakarta pada 2029.

"Dan untuk itu, maka pasti nanti kan pelanggannya naik. Ketika pelanggan naik, pilihannya apakah di-IPO-kan atau dilakukan strategic partner. Dua-duanya sudah dihitung," kata Pramono di Jakarta, Senin (5/5/2025).

Menurut dia, apabila nantinya kebijakan yang akan diambil adalah menjual saham PAM Jaya kepada publik, BUMD itu akan mendapatkan suntikan dana dari investor. Pramono menilai, dana segar itu dapat dimanfaatkan untuk mempercepat memenuhi target cakupan layanan 100 persen untuk warga Jakarta.

"Kemungkinan kalau di-IPO-kan akan dapat dana fresh kalau melepas 20 persen ya, nanti mungkin sekitar Rp 6-8 triliun," kata mantan sekretaris kabinet (seskab) tersebut.

 

 

Meski demikian, sambung dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih melakukan kajian untuk memutuskan langkah yang akan diambil. Pasalnya, PAM Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kebutuhan dasar.

"Tetapi sekarang ini kita lagi kaji yang mendalam. Karena apapun, air ini kan berbeda. Air kan apapun harus bener-bener untuk kebutuhan masyarakat, dan kami enggak mau sampai salah dalam persoalan itu," ujar Pramono.

Selain PAM Jaya, Pramono sebelumnya juga mendorong Bank DKI untuk berani masuk Bursa. Dengan melepas sebagian saham ke publik, langkah itu diharapkan bisa meningkatkan kinerja perseroan ke depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler