Pramono Belum Putuskan Usulan DTKJ Terkait Kenaikan Tarif Transjakarta

Saat ini, tarif naik bus Transjakarta Rp 3.500 per penumpang.

Dok. Pemprov Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memutuskan terkait usulan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) untuk menaikkan tarif Transjakarta. Saat ini, tarif naik bus Transjakarta Rp 3.500 per penumpang.

Baca Juga


"Jadi sampai hari ini hal yang berkaitan dengan usulan Transjakarta belum diputuskan, masih dalam bentuk kajian," kata Pramono di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).

Namun, Pramono menargetkan, sebelum memasuki Agustus atau September 2025, keenam trayek Transjabodetabek akan diluncurkan. Salah satunya, rute Alam Sutera-Blok M yang sudah resmi diluncurkan pada tanggal 24 April 2025, bertepatan dengan Hari Transportasi Nasional.

"Termasuk trayek-trayek padat yang tertutup misalnya selama ini orang kalau ke PIK pasti kendaraan pribadi. Nanti akan kami buka PIK sampai dengan Blok M. Supaya orang juga bisa datang ke PIK memakai transportasi umum," kata Pramono.

 

Pada Senin (28/4/2025), pengurus DTKJ menemui Gubernur Pramono di Balai Kota DKI untuk membahas beberapa hal, salah satunya usulan kenaikan tarif Transjakarta. Ketua DTKJ Haris Muhammadun menjelaskan, kenaikan tarif Transjakarta memang salah satunya yang dibahas dalam pertemuan itu.

Pasalnya, DTKJ telah menyampaikan rekomendasi untuk menaikkan tarif Transjakarta kepada gubernur-gubernur sebelum Pramono. "DTKJ sendiri kan sudah menyampaikan rekomendasi dua kali. Memang dari 2003-2004 itu kan tidak naik-naik ya atau tidak disesuaikan," kata Haris.

Menurut Haris, DTKJ sudah menyerahkan data ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar masyarakat dan willingness to pay (WTP) atau keinginan untuk membayar masyarakat kepada Pemprov DKI. "Jadi rasa-rasanya ini juga nanti akan dikaji secara teknikal oleh tim Kadishub dengan DTKJ. Nanti kami bersama-sama untuk menajamkan hal itu," kata Haris.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler