PDIP Gembleng Kepala Daerah Atasi Stunting Hingga Dukung Ketahanan Pangan
Program di pusat, umpama kita bicara ketahanan pangan, kita bicara daulat pangan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seratusan kepala daerah kader PDIP mengikuti pembekalan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan selama tiga hari mulai Jumat (16/5/2025) hingga Ahad (18/5/2025). Para kepala daerah itu mendapatkan pengarahan langsung dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri secara tertutup.
Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo mengatakan, Megawati mengarahkan para kadernya yang menjadi kepala daerah untuk fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Salah satunya adalah dengan melakukan penanganan sejak ibu hamil.
"Ibu (Megawati) concern betul pada kualitas SDM mulai sejak ibu mengandung, sehingga stunting bisa dicegah dari awal, kematian ibu melahirkan dan angka kematian balita dicegah," kata Ganjar di Jakarta, Ahad.
Menurut dia, Megawati juga mengarahkan kepala daerah untuk benar-benar mengatasi masalah perubahan iklim. Pasalnya, perubahan iklim berpotensi membawa dampak bencana apabila tidak dilakukan pencegahan.
"Ibu concern betul tadi dalam briefing-nya agar perhatian, 'Eh kamu perhatikan global climate change.' Khususnya daerah-daerah pesisir yang cukup berbahaya, maka menanam mangrove menjadi penting," kata Ganjar.
Dia menjelaskan, Megawati juga ingin para kadernya melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan publik. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mudah mengakses pelayanan dari pemerintah daerah. Tak hanya itu, kata Ganjar, Megawati mengingatkan para kadernya yang menjadi kepala daerah untuk benar-benar mengaja integritas.
Mantan gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut menyampaikan, ketum tidak ingin ada kadernya yang menjadi kepala daerah tersandung kasus hukum. "Awas ya, masalah-masalah hukum. Jadi soal integritas yang mesti dibangun," kata Ganjar menirukan Megawati.
Selain itu, para kadernya juga harus bisa menuntaskan janji politiknya selama kampanye. Namun, janji politik itu juga harus disinskronisasi dengan agenda partai. "Karena sebenarnya partai juga punya fungsi kenegaraan kan sebenarnya, sebagai bagian dari pilar demokrasi. Maka kalau kemudian sama ya mesti dilaksanakan," ujar Ganjar.
Tidak hanya itu, Ganjar menambahkan, salah satu fokus pembahasan dalam pembekalan itu adalah soal ketahanan pangan. Dia menekankan, Megawati memberikan arahan kepada kepala daerah untuk tidak hanya fokus mengembangkan produksi beras, tapi bahan pokok lainnya.
"Ibu (Megawati) menambahkan bahwa tidak hanya umpama padi jagung kedelai saja, tapi kita sudah bicara bagaimana potensi pakan di laut. Bagaimana 10 tanaman pendamping beras atau padi," ucap Ganjar.
Menurut Ganjar, partainya juga telah melakukan pemetaan di beberapa daerah yang memiliki potensi pertanian yang bagus. Meski harus diakuinya, sambung dia, masih ada beberapa daerah lainnya yang belum maksimal mengembangkan sektor pertanian. Karena itu, pembekalan dilakukan juga sebagai ajang tukar pengalaman.
Ganjar menyatakan, partai moncong putih juga akan mengandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan teknologi pertanian yang dapat diterapkan di daerah masing-masing. Hal itu karena diperlukan teknologi untuk mengembangkan sektor pertanian. "Sehingga kalau kita bicara program-program yang ada di pusat, umpama kita bicara ketahanan pangan, kita bicara daulat pangan," kata Ganjar.
Sehingga, kata dia, para kepala daerah dari PDIP siap untuk ikut menyukseskan program ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah pusat apabila sesuai dengan ideologi partai. Meski begitu, kadernya juga tidak akan serta merta mendukung apabila tidak sesuai diterapkan di daerah tertentu.
"Sebagai partai pun kita akan bisa menyandingkan, sehingga ketika nanti harus ada check and balance, kita akan memberikan. Jadi tidak asal setuju, tapi juga tidak asal tolak," kata Ganjar.
Tidak hanya itu, Ganjar meerangkan, agenda yang dimiliki oleh partainya itu bukan sekadar swasembada pangan, melainkan juga membuat daerah berdaulat pangan. "Kalau kita tidak hanya seasembada pangan, kita juga punya agenda kedaulatan pangan. Jadi lebih dari swasembada," ujar Ganjar.