Ketua DPD Tutup Muktamar Mathlaul Anwar
REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Ketua DPD RI Irman Gusman menutup muktamar ke-19 Mathla'ul Anwar di Pandeglang. Senator asal Sumatera Barat ini juga memberikan sambutan di hadapan muktamirin dan pengurus besar Mathlaul Anwar.
Muktamar yang digelar Ahad (9/8) pukul 15.30 WIB di kompleks Pusdiklat Pandeglang, Banten ini, dua senator asal Banten, Andiara Aprilia Hikmat dan Ahmad Subadri turut menghadiri muktamar itu. KH Ahmad Sadeli Karim Lc terpilih kembali sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar, sekaligus ketua tim formatur, bersama Ketua Majelis Amanah KH Drs Irsjad Djuwaeli MM.
Dalam sambutannya, Irman menyatakan syukurnya atas ungangan kehormatan menutup acara. "Usianya beda-beda tipis. Karena usia Mathlaul Anwar yang 10 tahun lebih tua dari Nahdlatul Ulama (NU) dan 4 tahun lebih muda dari Muhammadiyah."
Irman menyinggung penyelenggaraan muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang yang mengusung tema "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia" serta muktamar Muhammadiyah di Makassar yang mengusung tema "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan". Sedangkan tema muktamar Mathla'ul Anwar adalah "Meningkatkan Peran Mathla'ul Anwar dalam Mencerdaskan Bangsa".
Diusianya yang seabad, Mathla'ul Anwar banyak memberi kontribusi dan sumbangsih bagi bangsa dan negara ini, terutama di bidang dakwah, sosial, dan pendidikan. Sesuai makna namanya, Mathla'ul Anwar yang berarti tempat terbitnya cahaya, maka kehadiran organisasi ini untuk pembebasan umat dari kebodohan dan keterbelakangan.
"Tepat sekali tema muktamar kali ini. Albert Einstein menyatakan bahwa ilmu tanpa agama, pincang, dan agama tanpa ilmu, buta," ucap Irman.
Sebelumnya, Ahmad Sadeli menyatakan perasaannya yang berat menerima amanah menjadi ketua umum. Seperti Umar Bin Khattab yang berat menerima amanah menjadi khalifah karena jabatan tersebut akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah SWT. "Semoga Mathla'ul Anwar lebih bagus di masa mendatang."
Mathla'ul Anwar menggelar muktamar ke-19 tanggal 7-9 Agustus 2015, sekaligus peringatan 100 tahun organisasi ini di Pandeglang. Mathla’ul Anwar berdiri tanggal 10 Ramadhan 1334 H atau 10 Juli 1916 M. Didirikan oleh para kiai di sekitar Menes, Pandeglang. Sesepuh utamanya KH Tb Sholeh Kananga dan KH Arsyad Tegal. K
edua ulama ini didikan Syekh Nawawi Al-Bantani. Pendiri formalnya KH Abdurrahman bin Jamal Menes, dan KH Entol Muhammad Yasin Kadu Hauk Menes. Dalam anggaran dasar dan rumah tangga, KH Abdurrahman bin Jamal selaku inspektur jenderal, dan KH Entol Muhammad Yasin selaku Presiden Mathla’ul Anwar tahun 1926.