DPD Dukung Pembangunan Bandara Wirasaba
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Akhmad Muqowam menyatakan dukungannya terhadap rencana pengembangan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Wirasaba, Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi bandara komersial yang telah didukung sejumlah kabupaten tetangga.
"Saya akan mendorong pemerintah pusat segera merealisasikan pengembangan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial. Oleh karena itu, saya minta dokumennya sampai perkembangan terakhir, mudah-mudahan saya bisa berkontribusi ikut mewujudkan Bandara Wirasaba sebagai kebanggaan masyarakat Purbalingga dan daerah sekitarnya," katanya saat melakukan kunjungan kerja di Purbalingga, Rabu.
Ia mengatakan bahwa prospek pengembangan Bandara Wirasaba masih lebih unggul ketimbang harus mengembangkan Bandara Tunggul Wulung di Kabupaten Cilacap, Jateng.
Menurut dia, hal itu disebabkan lokasi Bandara Tunggul Wulung tidak mungkin dapat dikembangkan untuk penerbangan pesawat besar.
"Saya akan cari celah mana yang dapat mendukung dan simpul-simpul mana yang menghambat terealisasinya pengembangan Wirasaba menjadi bandara komersial," katanya.
Penjabat Sekretaris Daerah Purbalingga Kodadiyanto mengatakan bahwa rencana pengembangan Lanud Wirasaba menjadi bandara komersial yang digulirkan sejak kepemimpinan Bupati Triyono Budi Sasongko (saat ini jadi Penjabat Gubernur Kalimantan Utara, red.), hingga kini belum menemui progres yang menggembirakan.
Bahkan, kata dia, sempat tersiar kabar jika rencana tersebut ditolak Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa rencana pengembangan Wirasaba menjadi bandara komersial terus bergulir.
"Pembangunan bandara akan terus dilanjutkan karena sudah ada komitmen bersama lima kepala daerah, yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, dan Wonosobo serta
Gubernur Jawa Tengah dan anggarannya sudah dicadangkan," katanya.
Menurut dia, dana cadangan kerja sama pengembangan Bandara Wirasaba telah dianggarkan dalam anggaran perubahan 2015 sebesar Rp15 miliar yang diambilkan dari dana rencana pengeluaran pembiayaan sebesar Rp34 miliar.
Sebelumnya, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan untuk perpanjangan landasan Bandara Tunggul Wulung yang dikelola Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Menurut dia, penyediaan lahan tersebut sesuai dengan permintaan Menteri Perhubungan yang saat itu dijabat E.E. Mangindaan.
Dalam hal ini, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan saat meresmikan sistem persinyalan kereta api "computer based interlocking (CBI)" di Stasiun Gumilir, Cilacap, pada 19 Desember 2012, meminta Pemkab Cilacap menyediakan lahan untuk memperpanjang landasan pacu Bandara Tunggul Wulung yang hingga sekarang masih sepanjang 1.400 meter menjadi 1.800 meter agar bisa melayani pesawat berbadan besar.
"Lahan sudah saya siapkan, cuma memang ada kendala. Itu (lahan untuk perpanjangan landasan, red.) kan jurang dan kemarin sudah ditinjau dari Kementerian Perhubungan, kayaknya tidak lama lagi akan dibangun," kata Tatto.
Terkait rencana pengembangan Lanud Wirasaba di Kabupaten Purbalingga menjadi bandara komersial, dia mengatakan bahwa Pemkab Cilacap mengapresiasi wacana tersebut.
"Kalau bisa, cepat jadi karena kita butuh. Sekarang kalau pakai kendaraan (darat) ke Semarang, minimal delapan jam, sedangkan kita tugas ke Semarang hampir tiap minggu pasti harus ke sana, juga ke Jakarta," katanya.
Menurut dia, jalan yang paling cepat menuju Semarang, Jakarta, dan kota-kota lainnya adalah menggunakan transportasi udara. "Kalau Bandara Tunggul Wulung ada, Bandara Wirasaba ada, kan lebih baik," katanya.