MPR: Keputusan OKI Harus Berikan Nilai Tambah Bagi Palestina

ROL/Fian Firatmaja
Hidayat Nur Wahid
Rep: Eko Supriyadi Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, pertemuan OKI jangan hanya sekadar formalitas, tapi juga harus mampu memberikan dorongan lebih terhadap Palestina.

Ia mengatakan, Indonesia dipercaya oleh negara-negata Timur Tengah sehingga diminta oleh Sekjen OKI terkait dengan Palestina untuk menyelenggarakan KTT Luar Biasa.



Karena itu, pemerintah mesti membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia layak dipercaya. "Karenanya, keputusan-keputusannya nanti betul-betul memberikan nilai tambah bagi perjuangan menghadirkan Palestina yang merdeka," kata Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/3).

Pemerintah diminta tidak lagi mengulangi pertemuan yang sekadar cipika-cipiki, tapi kemudian resolusinya tidak ditindaklanjuti. Menurut Hidayat, ini merupakan tantangan besar untuk memaksimalkan upaya mendorong kemerdekaan Palestina.

"Saya kira Indonesia penting untuk memaksimalkan logika kuartet itu. Kalau dengan OKI kan relatif selesai, pasti satu kata soal Palestina merdeka," ucapnya.

Hidayat menyatakan, Indonesia mesti memaksimalkan upaya untuk memaksa Israel menerima resolusi kedua negara itu. Negara-negara kuartet itu, lanjut dia, merupakan anggota PBB, yaitu Amerika Serikat, Rusia, dan Eropa.

"Seharusnya dimaksimalkan dan jangan dimubazirkan, supaya kepercayaan kuartet maupun OKI di Indonesia betul-betul bisa dijaga dan dibuktikan," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler