Pasca-KTT, Indonesia Harus Maksimalkan Lobi Terhadap Negara Kuartet

Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Rep: dyah ratna meta novia Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta Pemerintah Indonesia tidak sekadar menghasilkan resolusi dalam KTT Luar Biasa OKI untuk Kemerdekaan Palestina. Apalagi, jika resolusi tersebut tidak segera  ditindaklanjuti dalam bentuk rumusan kebijakan yang lebih konkret.‬

‪“Pemerintah Indonesia harus memaksimalkan lobi-lobi terhadap kelompok Kuartet, mulai dari OKI, Eropa, Amerika, hingga Rusia. Di sinilah kepercayaan terhadap negara Indonesia haruslah bisa dijaga untuk menyelesaikan persoalan Palestina," katanya, Selasa, (8/3).

Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, Indonesia dipercaya oleh OKI untuk menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI mengingat semakin gentingnya kondisi di Palestina. Presiden Jokowi berinisiatif mengambil alih penyelenggaraan KTT Luar Biasa OKI karena ketidaksanggupan Maroko menjadi tuan rumah.‬

‪“Maka di sinilah, peran Indonesia sangat diperlukan untuk melakukan lobi-lobi kepada negara Kuartet. Negara Kuartet harus paksa Israel mewujudkan kemerdekaan Palestina melalui solusi dua negara," ujar Hidayat.‬


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler