HNW: BKMT Redam Radikalisme dan Narkoba
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid berharap seluruh anggota Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dapat berperan serta dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Terutama ancaman narkoba dan pengaruh radikalisme. Penanganan masalah ini pun dapat dimulai dari level keluarga.
Hidayat menyampaikan pidatonya dalam acara Tasyakur Akbar Milad ke-35 Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3). Dalam kesempatan itu, Hidayat mengungkapkan, Organisasi Masyarakat (Ormas) seperti BKMT, yang anggotanya kebanyakan adalah kaum ibu tidak bisa dipandang sebelah mata.
''Mereka bisa menekankan dan mengajarkan anak-anaknya di rumah agar waspada narkoba dan pengaruh radikalisme,'' ujar Hidayat dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Sabtu (12/3).
Untuk itu, Hidayat pun meminta pemerintah untuk melibatkan BKMT dalam menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa tersebut. Pasalnya, kiprah BKMT dapat dianggap sebagai salah satu elemen solutif yang signifikan untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah.
"Saya bangga dan mengappresiasi peran aktif dan posisi BKMT di tengah-tengah masyarakat. Sebagai umat islam, BKMT harus terus berupaya memunculkan Islam yang baik dan bermanfaat untuk semua. Karena islam adalah rahmatan lilalamin,'' ujar Hidayat, yang merupakan legislator Partai Keadilan Sejahter (PKS) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Pusat, Jakarta Selatan itu.
Selain menjadi acara syukuran atas milad ke-35 BKMT, acara Tasyakur Milad ini sekaligus sebagai silaturahmi besar dari sekitar ribuan anggota BKMT se-Jakarta, Depok, Tangeran, dan Bekasi. Selain itu hadir pula perwakilan BKMT dari seluruh wilayah Indonesia. Acara itu juga dihadiri oleh Ketua Umum BKMT, Tutty Alawiyah, tokoh-tokoh nasional dan perwakilan negara-negara sahabat seperti Arab Saudi dan Australia.