MPR Kecam Bom Bunuh Diri di Madinah dan Surakarta
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta Odang mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di Madinah dan Surakarta. Teror bom bunuh diri memang harus diantisipasi sejak awal.
Oesman meyakini ancaman terorisme tidak akan berhenti. Karena itu aparat keamanan diminta harus selalu siap mengantisipasi terutama pada hari-hari besar.
"Mereka menginginkan sesuatu yang mengejutkan dunia," ujar Oesman saat ditemui pada acara open house di kediamannya di Kuningan Jakarta, Rabu (6/7).
Oesman mengimbau masyarakat agar selalu waspada. Masyarakat juga melaporkan kepada aparat keamanan apabila terdapat ancaman.
Teror yang terjadi menurut Oesman menjadi alasan empat pilar MPR untuk terus disosialisasikan. Dengan harapan kejahatan terorisme bisa dicegah.
"Asal usulnya harus dari bawah, anak-anak, SD, SMP. Kalau sudah tersosialisasi otomatis ke ormas juga akan mudah," ucap Oesman.
Oesman menilai anak-anak saat ini tidak banyak yang mengenal perjuangan kemerdekaan 1945. Untuk itu, mereka perlu terus diberikan pemahaman tentang filosofi bangsa. "Ini membutuhkan komitmen anak-anak bangsa," Oesman menambahkan.