Mahyudin: Tak Setuju Pancasila, Silakan Keluar dari Indonesia

ist
Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin.
Rep: Ali Mansur Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Mahyudin mengatakan pemahaman masyarakat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang keliru adalah tantangan bangsa Indonesia menjadi negara maju.

Pemahaman yang keliru tersebut memunculkan gerakan-gerakan radikal. Salah satunya adalah terkait ideologi negara, yaitu Pancasila. Mahyudin juga menegaskan ideologi Pancasila adalah harga mati untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.



“Kalau ada orang atau kelompok yang tidak setuju dengan ideologi bangsa ini, yaitu Pancasila maka silakan keluar dari Indonesia. Bagaimana pun juga Pancasila, justru harus tetap dijaga dan diamalkan dalam sehari-hari,” ujar Mahyudin disela-sela acara sosialisasi empat pilar di kota Balikpapan, Senin malam (21/11).

Selain ada pihak yang menolak ideologi Pancasila ini, juga muncul karena adanya sebagian masyarakat yang masih memiliki pemahaman agama yang sempit serta pengalamannya lemah sehingga mudah terpengaruh melakukan gerakan radikal, seperti aksi terorisme dan pelaku peledakan bom bunuh diri.

Namun, politikus Partai Golkar ini juga melihat, ada kelompok tertentu yang sengaja mempermainkan agama untuk merusak seperti yang diinginkankan. Menurut dia, kegaduhan ini muncul karena agama dibawa ke ranah politik dan dipolitisasi

“Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, pedomannya adalah Pancasila sebagai pemersatu,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler