Kasad Siap Hadiri Munas Soksi XI Tahun 2020
Organisasi kemasyarakatan (Ormas) memiliki posisi strategis sebagai aktor pembangunan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, yang juga Wakil Ketua Umum SOKSI mendukung penuh penguatan masyarakat sipil melalui program bela negara dan pendidikan semi militer sejenis untuk meningkatkan nasionalisme dan kedisplinan warga negara yang menjadi wujud akulturasi TNI AD pasca dwi ungsi ABRI ditiadakan.
Kasus pandemik Virus Corona (Covid 19) yang melanda, bukan saja Indonesia tapi juga hampir seluruh negara di Dunia, merupakan momentum untuk memperkuat fungsi masyarakat sipil dalam sinergitas bersama TNI sebagai fungsi Pertahanan Keamanan negara.
Organisasi kemasyarakatan (Ormas) memiliki posisi strategis sebagai aktor pembangunan, bukan hanya dapat berfungsi dan difungsikan dalam menyukseskan program-program pemerintah, lebih jauh perannya termasuk dalam hal rekruitmen kader dan pemimpin bangsa. Untuk itu, perlu kerjasama dan daya dukung pemerintah secara sungguh-sungguh terhadap ormas-ormas yang ada agar dalam fungsi dan perannya sesuai tujuan bernegara dan selaras dengan harapan masyarakat dengan tetap berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Lebih dari 400 ribu Ormas yang resmi terdaftar di Indonesia, dengan ciri dan karakteristik masing-masing sesuai kesamaan prinsip dan kepentingan, yang tersebar di dalam dan luar negeri, baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota, rugi dan bahkan bisa berpotensi berbahaya jika tidak diberdayakan oleh negara secara optimal, ujar Bambang Soesatyo usai bersama Depinas SOKSI bersilaturahmi dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI AD Andhika Perkasa di Mabes AD Selasa (7/4).
Wakil Ketua Umum SOKSI bersama rombongan Depinas SOKSI yang hadir menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kesigapan TNI AD dalam mengatasi situasi darurat Corona yang tidak mudah, termasuk kesiagaan dalam fungsi kesehatan, diantaranya mengoptimalkan Rumah-Rumah Sakit milik Angkatan Darat dengan segala fasilitasnya yang memadai dan alat-alat mutakhir, termasuk mengirimkan tenaga-tenaga medis yang kompeten dan siap 24 jam.
Doktrin SOKSI manunggal Tri Ubaya Cakti TNI AD, yang menjadi landasan lahir dan tumbuhkembang SOKSI sebagai Ormas andalan di masyarakat sejak tahun 1964, dengan sejarah panjang perjuangan bersama TNI AD, bergerak bersama dalam Tiga tekad sakti, yakni dalam hal: Keamanan nasional, Kekaryaan dan Pembangunan. SOKSI dan Angkatan Darat adalah ibarat dua tubuh satu hati dalam bersama-sama mengawal tegaknya NKRI, menjauhkan Pancasila dari rongrongan Komunisme dan azaz-azaz yang bertentangan dengan empat konsensus bangsa Indonesia, tegas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI ini menjelaskan silaturahmi dalam situasi darurat corona ini selain untuk menyampaikan apresiasi terhadap kinerja TNI AD dan kesiapan SOKSI untuk bersinergi dalam mempercepat terputusnya mata rantai penyebaran Virus Covid 19, juga sekaligus mengundang KSAD untuk hadir dan menyampaikan petuah kebangsaan dalam MUNAS XI SOKSI Tahun 2020 yang direncanakan setelah lebaran, menunggu situasi negara kondusif, mengingat sejarah panjang TNI AD sebagai pendiri atau saudara tua SOKSI.
Kepala STAF TNI AD (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan akan hadir dalam Munas XI SOKSI Tahun 2020 yang akan datang, dan akan terus menguatkan ikatan emosional SOKSI-TNI AD, termasuk menuangkannya dalam bentuk kesepakatan atau Memorandum of Understanding (Mou) program bersama, penyiapan komponen cadangan dari unsur masyarakat sipil, khususnya Ormas SOKSI sebagai salah satu lembaga pengkaderan bangsa. Bamsoet yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, sekaligus Ketua MPR RI ini menyambut baik rencana penguatan kerjasama produktif SOKSI dan TNI AD ini, salah satunya dalam bentuk kegiatan sosialisasi bersama empat konsensus dasar.
Lebih jauh, Bamsoet mengingatkan bahwa peristiwa pandemik corona ini, meskipun banyak menimbulkan dampak negatif khususnya terkait kesehatan warga dan perekonomian bangsa, namun menjadi momentum bersama untuk mengingatkan kembali pentingnya kesadaran gotong royong, rasa kebersamaan dan kekeluargaan, nasionalisme serta khususnya nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Peran-peran strategis, para aktor kemanusiaan dan pertahanan keamanan di garda terdepan dalam situasi darurat, seperti TNI AD, Tenaga Medis, Para Pendidik, Penyedia pangan, dll perlu mendapat perhatian khusus, bahkan ketika negara dalam kondisi normal.
Karena tanpa mereka yang berada di garis terdepan memastikan kondusivitas masyarakat di situasi darurat maka negara bukan sekedar menghadapi persoalan kesehatan dan ekonomi, namun bisa menjadi konflik sosial yang berujung pada disintegrasi bangsa dan distrust pada Pemimpin Negara. Penguatan masyarakat sipil dalam hal pembinaan kedisiplinan dan nilai-nilai kebangsaan adalah hal mendesak yang perlu disegerakan setelah pulih dari bencana Corona ini, pentingnya komponen cadangan merupakan wujud supremasi sipil di era kekinian, ujar Bambang Soesatyo.
Turut hadir dalam Silaturahmi Depinas SOKSI bersama Kepala Staf Angkatan Darat di Markas Besar AD; Prof Thomas Suyatno (Dewan Pembina SOKSI), Fatahillah Ramli, Dina Hidayana, Nofel Silabi dan Neisya Suhardiman.