MPR Ajak Generasi Muda Serap Nilai-nilai Pancasila
Ketua MPR ajak generasi muda menyerap nilai-nilai pancasila.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak generasi muda Indonesia menyerap nilai-nilai Pancasila dengan semangat gotong royong di dalamnya.
"Dengan penerapan Pancasila, semua elemen bangsa mau bergotong royong saling menguatkan dalam menghadapi musibah. Pemerintah pusat dan daerah pun didukung masyarakat berada dalam satu barisan," kata Bamsoet saat mengisi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI secara virtual kepada kader PMII dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (11/6).
Bamsoet mengatakan bahwa saat pandemi Covid-19 menyerang 215 negara dengan menginfeksi 7.131.261 warga dunia dan menyebabkan 413.731 warga dunia meninggal dunia pada tanggal 9 Juni 2020. Krisis multidimensi pun mengancam seluruh bangsa di berbagai belahan dunia, antara lain krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis sosial, dan bahkan krisis politik.
"Alhamdulillah, berbagai kejadian tersebut tak terjadi di Indonesia. Memang dalam praktiknya masih ada satu dua hal teknis yang perlu diselaraskan. Namun, (pandemi) itu tak sampai mengganggu kehidupan kebangsaan kita," ujar Bamsoet.
Bamsoet mencontohkan di Amerika Serikat, warganya menggelar demonstrasi menolak kebijakan lockdown. Dalam situasi ini, masyarakat terbelah antara yang mendukung dan yang menolak seperti di berbagai negara bagian AS, misalnya Michigan, Colorado, Texas, dan Ohio.
Krisis sosial di Amerika makin mengeruh akibat adanya demonstrasi isu rasial akibat kematian George Floyd, warga kulit hitam di kaki polisi kulit putih. Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menambahkan bahwa di Amerika Serikat juga sudah terjadi krisis politik akibat tidak berjalannya koordinasi antara presiden dan para gubernur di negara bagian yang menyebabkan adanya isu pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Kejadian yang tak jauh berbeda terjadi pula di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro bergabung bersama warga yang berdemonstrasi memprotes kebijakan berdiam diri di rumah yang diterapkan para gubernur. Bamsoet mengajak generasi muda menganalisis manajemen krisis untuk mengatasi dampak krisis multidimensi dari pandemi Covid-19.
Generasi muda bangsa, kata Bamsoet, harus peka dan peduli terhadap beragam problematika di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara. Menurutnya, generasi muda Indonesia dapat berperan dalam tiga hal untuk mengatasi krisis akibat pandemi Covid-19, yaitu; Pertama, mengimplementasikan semangat optimisme bersama dalam menghadapi pandemi ini.
Kedua, menggerakkan solidaritas dan kegotongroyongan bersama untuk saling membantu elemen bangsa lainnya.
"Ketiga, membangun kerangka berpikir dan bertindak bersama untuk mempersiapkan diri memasuki normal baru (new normal)," ucapnya.