Pemerintah Diminta Tingkatkan Pencegahan Penyebaran DBD
Saat ini semua provinsi di Indonesia memiliki kasus DBD
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Pemerintah agar meningkatkan upaya untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Dalam keterangan tertulisnya Senin (6/7) Bambang menyebutkan sesuai data Kementerian Kesehatan, saat ini semua provinsi di Indonesia memiliki kasus DBD. Sepanjang Januari hingga 2 Juli 2020, kasus DBD mencapai 71.216 kasus yang tersebar di 34 provinsi dan 468 kabupaten, kota, dan telah merenggut 458 jiwa. "Kemenkes bersama Dinas Kesehatan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yaitu menggencarkan kegiatan fogging, memberikan obat pembunuh jentik nyamuk abate kepada setiap warga," kata dia.
Selain itu, kata dia lagi, juga perlu menyebarkan insektisida kimiawi (larvasida) sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan atas lonjakan kasus DBD. "Mengingat lonjakan DBD di tengah kasus Covid-19 menjadi hal yang harus diantisipasi," kata Bambang.
Ia juga mendorong agar kepala daerah, Dinas Kesehatan bersama pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan masyarakat secara bersama-sama menggiatkan sosialisasi gerakan 3M. "Menutup, menguras, dan menimbun tempat air di setiap lingkungan tempat tinggal warga serta mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal, khususnya di daerah yang memiliki tingkat persebaran kasus DBD yang tinggi," ujarnya.
Pemerintah diminta terus memastikan rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya di setiap daerah tetap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal terhadap kasus DBD. "Serta menjamin logistik untuk tes DBD, tenaga medis maupun kebutuhan obat-obatan tercukupi, mengingat Pemerintah bertanggung jawab terhadap hak atas kesehatan bagi seluruh masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup yang sehat," ujarnya.