Gus Jazil Optimistis dengan Uji Klinis Vaksin Covid-19
Gus Jazil yakin dengan vaksin Covid-19 maka ekonomi dan pariwisata bisa kembali pulih
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 hingga saat ini membuat para ilmuwan dan perusahaan obat serta farmasi berlomba untuk segera menemukan vaksin. Vaksin yang dianggap mampu menghentikan penularan Covid-19.
Saat ini tercatat ada pengembangan vaksin hingga mencapai 165 macam. Di antara ratusan pengembangan vaksin, ada 31 vaksin yang telah diujicobakan kepada manusia hingga pada tahap ketiga yang melibatkan ribuan sukarelawan.
Dari vaksin yang telah diujicobakan pada manusia, ada perusahaan vaksin, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian yang produk vaksinya segera diproduksi secara massal. Lembaga itu adalah Sinovac, Wuhan Institute of Biological, Pfizer dan BioNTech, University Oxford dan Astrazeneca, Moderna, University of Melbourne, dan Murdoch Children Research Institute.
Menanggapi perkembangan vaksin yang dilakukan oleh para ilmuwan, termasuk dari ilmuwan Indonesia, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid merasa bahagia. “Apa yang mereka lakukan harus kita dukung,” ujarnya di Jakarta, Rabu (2/9). “Mereka bekerja untuk menyelamatkan ummat manusia,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia disebut telah melakukan kerja sama dengan salah satu perusahaan di atas. “Bahkan ada vaksin yang tengah dikembangkan oleh anak bangsa sendiri,” paparnya.
Selama ini upaya untuk mencegah penularan Covid-19 seperti melalui lockdown maupun PSBB telah dilakukan oleh seluruh negara termasuk bangsa Indonesia. “Dengan penerapan protokol kesehatan mampu mencegah penularan Covid-19 namun bila sudah ditemukan vaksin maka kita akan mampu mengendalikan Covid-19,” papar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Pada Januari dan Februari 2021, program vaksinasi direncanakan akan dilakukan kepada masyarakat. “Mudah-mudahan vaksinasi segera bisa dilakukan,” ujar Jazilul Fawaid.
Dirinya berharap demikian agar perekonomian di Indonesia kembali pulih bahkan bangkit pada tahun 2021. Akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia membuat banyak negara mengalami resesi. Sedang di Indonesia dampak yang terjadi membuat pertumbuhan ekonomi anjlok hingga pada minus 5,32 persen.
“Hal demikian menambah pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial semakin lebar,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu.
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah melakukan testing kepada 2 juta orang. Hal itu menunjukan bangsa ini lebih masif dalam pencegahan dibanding dengan negara lain. Tingkat penyembuhan pun mencapai 70 persen. Sedang penyembuhan rata-rata dunia berkisar 68 persen.
Pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu optimistis terhadap perkembangan perekonomian bangsa bila uji klinis tahap ketiga dari vaksin yang dikembangkan berhasil. “Bila vaksin telah ditemukan ekonomi kita akan kembali bangkit,” ujarnya.
Geliat perekonomian di Indonesia menurutnya banyak terjadi di berbagai sektor. Salah satu sektor itu adalah dunia pariwisata. Diakui bangsa ini memiliki banyak tempat wisata yang potensial. Tempat-tempat wisata itu selalu ramai dikunjungi masyarakat.
Ia mengatakan, sebelum ada pandemi, sektor pariwisata di Indonesia mampu memberi pemasukan dan pendapatan tidak hanya kepada pemerintah pusat namun juga pada pemerintah daerah dan para pelaku usaha di bidang ini. “Masyarakat di kawasan tempat wisata pun juga mendapat rejeki dari sektor pariwisata,” ujarnya.
Selama pandemi semua terpukul termasuk sektor dunia pariwisata, menurut Jazilul Fawaid bisa kembali pulih dan bangkit setelah vaksin ditemukan. “Bila vaksin telah ditemukan maka hotel, transportasi, pelaku usaha di bidang pariwisata, pedagangan, dan masyarakat yang ada di kawasan tempat wisata, akan kembali menggeliat dan hidup sejahtera," tutur dia.
Tempat-tempat wisata yang ada menurut alumni PMII itu harus terus dikembangkan agar wisatawan dalam negeri dan luar negeri mau datang. “Beberapa negara yang tempat wisatanya bagus juga sudah membuka diri,” ujarnya.
Dirinya mendorong agar promosi dan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata terus digenjot dan dikembangkan. Sebagai negara yang memiliki ribuan tempat yang mempesona dan indah, apa yang dimiliki itu dikatakan mempunyai potensi perekonomian yang tinggi. “Untuk itu mari kita kelola keindahan alam yang ada agar bermanfaat dan memberi kesejahteraan bagi semua,” ucapnya.
Namun semua hal itu dikatakan kembali berpulang pada perkembangan penemuan vaksin. Untuk itulah dirinya terus mendorong dan berharap agar uji klinis tahap ketiga dari vaksin yang telah dilakukan di Bandung, Jawa Barat, dan di kota-kota di dunia lainnya berhasil sukses. “Setelah itu kita kembali hidup pada masa yang benar-benar normal,” harap pria yang juga menjadi Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu.