Bea Cukai Bahas Peningkatan Ekspor di Semarang dan Magelang

Dalam forum tersebut dibahas terkait potensi ekspor dan beberapa keluhan UMKM Jateng

istimewa
Bea Cukai secara kontinu melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan ekspor di Jawa Tengah. Kali ini sinergi dilakukan oleh Bea Cukai antara lain oleh Bea Cukai Tanjung Emas dan Bea Cukai Magelang.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–-Bea Cukai secara kontinu melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan ekspor di Jawa Tengah. Kali ini sinergi dilakukan oleh Bea Cukai antara lain oleh Bea Cukai Tanjung Emas dan Bea Cukai Magelang.


Di Semarang, Bea Cukai Tanjung Emas turut hadir dalam Forum Komunikasi Informasi dan Analasis Pasar Luar Negeri yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, pada 22 - 23 September 2021.

Dalam forum tersebut dibahas terkait potensi ekspor dan beberapa keluhan UMKM di wilayah Jateng, antara lain terkait kelangkaan kontainer ekspor. “Efektifitas pemanfaatan perjanjian perdagangan internasional di Indonesia dan Jawa Tengah, diharapkan mampu meningkatkan ekspor dan investasi sesuai dengan arah kebijakan perdagangan Indonesia,” ujar Kepala Disperindag Jawa Tengah, Arif Sambodo.

Kasubdit Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai, Tubagus Firman, turut menanggapi terkait keluhan atas kontainer ekspor tersebut. ”Permasalahan ini tidak bisa diselesaikan sendiri, namun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kita perlu kembangkan digitalisasi proses perizinan, keringanan biaya kepelabuhan, pengawasan harga dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Selain itu di Semarang, Bea Cukai Tanjung Emas juga turut hadir dalam FGD untuk membahas krisis kontainer global dan kebijakan dibutuhkan untuk mendorong ekspor yang diadakan oleh Pemprov Jawa Tengah, Kamis (23/09). Pemprov Jateng akan mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan kelangkaan kontainer ini dan berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi bersama K/L lainnya seperti Kemenko Perekonomian, Kemendag, Kemenhub, Kemenkeu.

“Ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengambil posisi termasuk keberpihakan kepada eksportir kecil. Selain itu, terkait kebijakan kepada eksportir UMKM, pemerintah berusaha akan mengambil langkah termasuk berdiskusi dengan Main Line Operator (MLO) untuk pengaturan tarif atas-bawah ocean freight cost serta mekanisme berupa insentif keringanan untuk UMKM,” ungkap Firman.

Kemudian di Magelang, Bea Cukai Magelang kunjungi Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kab. Magelang guna menjaring potensi ekspor Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Magelang, (29/09).

Kabupaten Magelang memiliki kawasan wisata  yang disebut Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, yang terdapat 4 koridor pintu masuk utama ke arah Candi Borobudur. Dengan adanya pembangunan berbagai sarana, diharapkan akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke KSPN Borobudur, selanjutnya produk kerajinan tangan IKM yang ditawarkan dapat menarik minat wisatawan asing untuk membeli bahkan kemudian dapat melakukan ekspor.

“Terdapat berbagai hal menarik di Kab. Magelang, seperti street furniture, sarana hunian pariwisata serta pembangunan spot foto yang telah dilaksanakan oleh pemerintah. Kami harap bisa membangun kerjasama yang baik untuk membuka peluang ekspor bagi para pengusaha IKM. Selanjutnya Bea Cukai Magelang akan menindaklanjuti untuk mengadakan pelatihan ekspor bagi para pelaku IKM," kata Firman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler