Kamis 05 Mar 2020 10:17 WIB

Muslim Dibunuh di India, Siapa yang Intoleran Sebenarnya?

Umat Islam sering menjadi sasaran intoleransi umat lain ketika menjadi minoritas.

Anggota keluarga Rahul Solanki, yang terbunuh dalam bentrokan antara gerombolan Hindu dan Muslim yang memprotes undang-undang kewarganegaraan baru, menangis di luar kamar mayat di New Delhi, India, Rabu, 26 Februari 2020.
Foto: AP/Altaf Qadri
Anggota keluarga Rahul Solanki, yang terbunuh dalam bentrokan antara gerombolan Hindu dan Muslim yang memprotes undang-undang kewarganegaraan baru, menangis di luar kamar mayat di New Delhi, India, Rabu, 26 Februari 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa hari ini media diramaikan dengan berita mengenai perlakuan buruk hingga pembunuhan terhadap saudara Muslim kita di India. Umat Islam selama ini sering menjadi sasaran intoleransi umat lain ketika menjadi minoritas.

Namun anehnya, sebutan intoleran justru lebih sering disematkan kepada umat Islam. Ironis. Intoleransi adalah virus berbahaya yang akan melahirkan tindakan diskriminasi penganiayaan, pembunuhan, dan pengusiran.

Lihatlah Rohingya dan terakhir India saat ini. Akibat dari sikap intoleran ini, perbedaan menjadi musuh besar yang melahirkan permusuhan berkepanjangan, derita, dan nestapa dunia.

Inilah saatnya dunia Islam menyadari dan mewujudkan pelindung bagi umat manusia atas setiap aksi intolerasi ini, dengan menerapkan aturan dari Pencipta manusia yang pastinya sangat jauh, bahkan tak akan menimbulkan aksi intoleran.

PENGIRIM: Nani Junani, Bantul, Yogyakarta

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement