Senin 03 Feb 2025 22:40 WIB

Laporan Ini Salahkan Imigran Bangladesh-Myanmar Atas Naiknya Populasi Muslim di Delhi

Populasi Muslim di New Delhi meningkat.

Ilustrasi Muslim India. Populasi Muslim di New Delhi meningkat.
Foto: EPA-EFE/HARISH TYAGI
Ilustrasi Muslim India. Populasi Muslim di New Delhi meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI— Migrasi ilegal dari Bangladesh dan Myanmar telah mengubah tatanan sosial-politik dan ekonomi Delhi-NCR, menyebabkan 'peningkatan populasi Muslim yang signifikan' karena dukungan politik memainkan peran penting yang memungkinkan masuknya orang-orang Bangladesh dan Rohingya yang tidak berdokumen.

Demikian ungkap sebuah laporan setebal 114 halaman yang dikeluarkan oleh Jawaharlal Nehru University (JNU). News18 secara eksklusif telah mengakses laporan tersebut.

Baca Juga

Laporan ini, dikutip Republika.co.id dari News18, Senin (3/2/2025) juga menguraikan bagaimana masuknya pemukim ilegal tersebut tidak hanya mengubah demografi kota, tetapi juga mengganggu perekonomiannya, membebani sumber daya, dan juga memperkuat jaringan kriminal dengan memberi makan mereka.

Secara signifikan, temuan-temuan dari laporan ini menggemakan sebuah studi serupa tentang Mumbai oleh TISS menjelang pemilihan umum Maharashtra.

Laporan berjudul Illegal Immigrants to Delhi: Analysing Socio-economic and Political Consequences yang diterbitkan pekan ini, juga menyoroti bagaimana partai-partai politik dan kaki tangannya memfasilitasi pendaftaran pemilih palsu untuk para migran ini, yang menimbulkan kekhawatiran tentang integritas pemilu dan manipulasi demokrasi.

photo
Infografis India Tutup Masjid Jamia Kashmir Tiap Jumat - (Republika)

Tim peneliti dipimpin oleh Prof Manuradha Chaudhary, dekan mahasiswa JNU. Tim ini juga didukung oleh para profesor senior dari Tata Institute of Social Sciences (TISS) yang menyelidiki dampak dari migrasi ilegal Bangladesh di Mumbai.

Patronase politik dan ketegangan ekonomi

Menurut temuan, imigrasi ilegal dari Bangladesh dan Myanmar telah mengubah tatanan sosial-politik dan ekonomi ibu kota, dengan adanya patronase politik yang memungkinkan masuknya imigran tersebut.

Secara ekonomi, kehadiran migran tidak berdokumen atau ilegal telah meningkatkan persaingan kerja, terutama di sektor-sektor berupah rendah seperti konstruksi dan pekerjaan rumah tangga.

Partisipasi mereka di pasar informal telah mendorong turunnya upah, sementara pengecualian mereka dari sistem pajak membebani tenaga kerja resmi kota.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement