REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren lipstik ombre atau gradasi warna bibir tak pernah membosankan bagi perempuan. Teknik memulas bibir asal Korea Selatan itu selalu menjadi pilihan seru untuk dicoba-coba.
Namun tak jarang, ombre malah membuat penggunanya terlihat demam atau pucat. Beauty Vlogger Astari Budi mengatakan, tampilan demam itu disebabkan ombre kurang di-blend dengan sempurna.
“Coba lagi di-blend lagi, mungkin kurang blend,” kata Astari yang akrab disapa Riri itu usai peluncuran edisi spesial Purbasari Lipstick Color Matte di Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Dia menganggap teknik ombre bisa diaplikasikan pada bentuk bibir apapun. Kebetulan, Riri sendiri merasa teknik ombre sangat cocok dengan bentuk bibirnya. Namun, menurut dia, penggunaan lipstik kembali ke selera masing-masing.
“Kita pasti lebih cocok dengan selera masing-masing,” ujar dia.
Sementara untuk jenisnya, dia menganggap lipstik dengan hasil akhir satin selalu menjadi tren. Selain karena warnanya yang pigmented, lipstik satin juga tidak kering di bibir. Ia jarang menemukan lipstik dengan hasil akhir satin yang membuat bibir tampak kering dan pecah-pecah.
Riri sendiri tidak membedakan antara merek lokal dan impor. Dia biasanya menggunakan lipstik sesuai mood-nya. Jika tak ingin tampil standout, ia lebih memilih warna-warna nude. Kemudian jika ingin tampilan sedikit fresh, Riri mengombre bibirnya dengan warna merah wine.