Senin 16 Mar 2020 19:33 WIB

Kuliah Lewat Online, Unpas Rumahkan Dulu Mahasiswa Asing

Unpas memiliki mahasiswa asing yang berasal dari lima negara.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi menguatkan kebijakan meliburkan 118 sekolah dan perguruan tinggi yang dikelolanya.
Foto: Istimewa
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi menguatkan kebijakan meliburkan 118 sekolah dan perguruan tinggi yang dikelolanya.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, Paguyuban Pasundan, membuat kebijakan meliburkan 118 sekolah dan perguruan tinggi yang dikelolanya. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi, selain sekolah ada ada beberapa perguruan tinggi yang dimiliki Paguyuban Pasundan ikut diliburkan. Yakni,  Universitas Pasundan (Unpas), STKIP Pasundan Cimahi, STIE Pasundan, dan STH (sekolah tinggi hukum) Cianjur.

"Selain meliburkan, dalam mengantisipasi corona kami buat Satgas. Ketuanya Rektor Unpas," ujar Didi kepada wartawan, Senin (16/3).

Menurut Didi, Unpas pun membuat buku acuan dalam mengantisipasi corona bahkan hingga untuk jangka panjang  sampai Juli. Antisipasi jangka pendek, dibuat selama dua pekan. Sedangkan antisipasi jangka lanjang sampai Juli, dia berharap, tak akan ada lagi.

"Buku tersebut, akan dicetak dan disebarluaskan jadi acuan Paguyuban Pasundan. Kami pun, telah menyiapkan antiseptik di setiap unit," katanya.

Walaupun pendidikan di lingkungan Paguyuban Pasundan diliburkan, kata dia, tapi bidang akademik telah menyiapkan perkuliahan melalui daring. Sehingga, siswa akan membuat tugas sesuai bahan ajar yang berjalan selama dua pekan ke depan. 

Sementara menurut Rektor Unpas Eddy Jusuf, Unpas pun memiliki mahasiswa asing yang berasal dari lima negara. Yakni, Saudi Arabia, Jepang, Korea, Madagaskar, dan Tunisia. Jumlah mahasiswa asing tersebut, ada 7 orang dan sudah berada di Bandung sekitar 6 bulan.

"Nah mahasiswa asing ini kami rumahkan dulu. Kuliahnya melalui daring," katanya.

Menurut Didi, Paguyuban Pasundan pun mengintruksikan semua agar menunda kegiatan berkumpul serta menunda rencana kegiatan ke luar negeri maupun mengundang mahasiswa dari luar negeri.

Bahkan, kata dia, kegiatan di dalam negeri seperti ke Yogyakarta, Pangandaran dan lainnya harus ditunda sampai suasana memungkinkan. Mahasiswa yang sedang ujian tengah semester (UTS) tidak datang ke kampus, tapi lewat daring. 

"Kami minta, tunda semua perjalanan. Dengan peristiwa ini, saya berharap kita semua mendekatkan diri pada Allah," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement