Kamis 16 Apr 2020 07:11 WIB

Nasib Negara Gagal

Lebih baik bekerja sama dengan negara lain yang telah bebas corona.

Red: Karta Raharja Ucu
Novelis Asma Nadia berpose untuk Harian Republika di sela-sela kegiatan Workhsop Kepenulisan pada gelaran Festival Republik 2019, di Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Ahad (29/12).
Foto:

Negara yang terlambat mengantisipasi biasanya mengambil langkah drastis, seperti mengisolasi atau lockdown. Italia dan Spanyol termasuk yang awalnya tidak menduga corona menjadi wabah di negara mereka. Dan begitu menyadari langsung, mereka mengambil langkah drastis, yakni mengisolasi negeri sekalipun dampak ekonominya tinggi.

Bayangkan, pariwisata merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar di Negeri Pisa atau Negeri Matador ini, tapi mereka tidak punya pilihan kecuali menghentikan sumber penghasilan, aktivitas ekonomi, dan kegiatan penduduk, demi kepentingan yang lebih besar. Bertahan hidup.

Jika berhasil melewati badai ini Spanyol dan Italia akan menjadi kandidat tepat untuk kelompok ini.

Keempat, kelompok dengan kriteria paling berbahaya. Negara yang gagal mengatasi wabah corona.

Entah karena menyepelekan, atau kekuarangan alat, atau manajeman krisis yang berantakan, kekurangan sumber daya ekonomi atau manusia, lambat dan kurang berani mengambil langkah drastis, dan lain-lain. Negara ini masih berkutat di seputar meredam virus corona di negaranya saat negara lain sudah pelan-pelan bebas.

Lalu, apa yang terjadi? Jika negara yang gagal sekelas Amerika yang punya pengaruh besar, mungkin seluruh dunia berupaya untuk membantu negara tersebut agar segera keluar dari krisis.

Masalahnya, jika negara gagal tersebut bukan negara yang super power di bidang ekonomi dan sumber daya manusia, negara tersebut bisa jadi kian diisolasi negara lain. Negara yang sudah bebas tentu saja trauma, mereka tidak mau lagi terjangkiti corona. Daripada tertular wabah dari negara yang gagal mengatasi corona, lebih baik bekerja sama dengan negara lain yang telah bebas corona.

Rute pesawat tidak ada yang akan bersedia mampir di negara tersebut.Mungkin jika warga negaranya ke luar negeri masih harus dikarantina dulu minimal 14 hari sebelum boleh beraktivitas di negeri yang didatangi yang sudah bebas corona.

Negara kelompok terakhir ini akan sangat kesepian dan dijauhi negara lain.

Ah, tapi ini kan baru prediksi. Benar. Tapi ini bukan sekadar imajinasi karena sudah pernah terjadi. Cina pada awal kehadiran virus corona pernah menjadi negara yang dikucilkan nyaris seluruh dunia. Walaupun sebelum corona, semua negara sangat bergan tung pada Negeri Tirai Bambu tersebut. Sebegitu penting pun, Cina dijauhi menyebabkan hampir semua maskapai dunia menutup sementara penerbangan ke dan dari sana.

Menyadari kemungkinan buruk yang bisa menimpa negeri mana saja, bangsa Indonesia harus mendukung semua langkah positif pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengurangi dampak kehadiran corona. Semua itu demi keselamatan bangsa dan agar Merah Putih tidak terpuruk masuk ke deretan negara-negara yang gagal melawan corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement