Monday, 27 Rabiul Awwal 1446 / 30 September 2024

Monday, 27 Rabiul Awwal 1446 / 30 September 2024

Wakil Ketua MPR Apresiasi Perempuan Pejuang Kesetaraan

Selasa 21 Apr 2020 16:34 WIB

Red: Gita Amanda

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai perjuangan Kartini membawa banyak perubahan untuk perempuan Indonesia.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai perjuangan Kartini membawa banyak perubahan untuk perempuan Indonesia.

Foto: MPR
Semangat Kartini masih relevan hingga saat ini untuk perjuangan perempuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini, bertepatan dengan hari lahir Raden Ajeng Kartini. Kartini adalah tokoh yang menggelorakan pergerakan dan emansipasi perempuan Indonesia melalui karyanya Dari Kegelapan Menuju Cahaya. Sebagian surat dalam bukunya itu menggugat budaya sebagai penghambat kemajuan perempuan.

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menilai perjuangan Kartini membawa banyak perubahan untuk perempuan Indonesia. Mengutip Kartini, Lestari mengatakan perempuan mesti memiliki ruang untuk pengembangan diri (self development), percaya diri (self confidence), belajar mandiri (self teaching), berkegiatan sendiri (self activity) dan solidaritas perempuan.

Baca Juga

“Semangat Kartini masih relevan hingga saat ini untuk perjuangan perempuan. Kartini telah meletakan dasar pemikiran perempuan tersebut atas dasar ketuhanan, kebijaksanaan dan keindahan. Tema lain yang diusung Kartini adalah humanisme dan nasionalisme,” kata Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/4). Dalam merayakan Hari Kartini kali ini, tema kesetaraan diusung untuk mengubah ragam persepsi tentang perempuan.

Untuk itu Lestari mengapresiasi perempuan yang memperjuangkan kesetaraan di berbagai bidang, seperti akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin, kesetaraan gender di dunia pekerjaan. Memang saat ini perempuan sudah menempati posisi di pemerintahan, birokrasi, dan politik. Namun, Lestari tetap meminta pemerintah mendorong terciptanya gerakan perempuan mandiri di bidang ekonomi dan membuka ruang untuk representasi perempuan di bidang eksekutif.