REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situs urun dana Kitabisa.com menjadi salah satu sarana penghimpun donasi selama krisis kesehatan pandemi Covid-19. CEO Kitabisa, Alfatih Timur, mengatakan, jumlah donasi selama pandemi tercatat sangat signifikan.
"Dalam kondisi seperti ini, saya percaya kemanusiaan kita diuji. Kitabisa yang menjadi tempat orang menyampaikan amanah menjadi saksi. Kepedulian memuncak, solidaritas dan gotong-royong bertambah," ujarnya.
Alfatih menyampaikan, sejak pandemi merebak, Kitabisa menghimpun total Rp 116 miliar donasi terkait Covid-19 dari 715 ribu donatur. Donatur dan penggalang dana berasal dari berbagai kalangan, dengan jumlah nominal yang juga sangat bervariasi.
Menurut Alfatih, nominal berapapun yang disalurkan tidak jadi soal. Besar ataupun kecil, hal terpenting adalah niat dan kepeduliaan untuk mau membantu sesama. Semangat dan dukungan moril yang diberikan sangat berarti.
Ada tiga kelompok program utama dalam donasi yang sudah dan sedang dihimpun. Alfatih menyebutkan kategori program pengadaan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga medis, pembagian makanan langsung dan dapur umum, serta gerakan penyediaan sembako.
Dia berterima kasih kepada semua donatur dan penggalang dana yang berpartisipasi karena semua penggalangan dana di situs merupakan inisiatif dari publik. Alfatih juga mengapresiasi gerakan terkini #SumbangSuara, kolaborasi Gojek dan Slank.
Pada konferensi pers daring, Rabu (29/4), Alfatih mengatakan gagasan itu sangat relevan karena menggalang dana bantuan untuk pekerja sektor informal yang pendapatannya terdampak akibat pandemi corona. Bantuan akan disalurkan dalam bentuk sembako.
Selain itu, para donatur juga bisa menyumbangkan 'suara' berupa komentar penyemangat dan kata-kata motivasi pada situs. "Tidak hanya memberi uang, tapi juga mentransfer energi positif, doa, dan dukungan," ucapnya.