REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China menyiapkan pembangunan stasiun ruang angkasa baru. Pada 5 Maret kemarin, China meluncurkan roket Long March-5B dari pulau Hainan. Roket itu direncanakan membawa bagian stasiun ruang angkasa dan membawa astronaut.
Dilansir dari New Scientist pada Rabu, (6/5), roket Long March-5B tak membawa astronaut dalam uji coba peluncuran. Setelah mencapai orbit, roket Long March-5B bisa menempatkan kru stasiun luar angkasa. Mereka bakal melakukan berbagai tes disana sebelum kembali ke bumi dalam beberapa hari.
Menurut Badan Antariksa China, roket itu mampu menampung enam astronaut secara bersamaan. Jumlah ini lebih banyak dua kali lipat dari pesawat ruang angkasa Shenzhou yang selama ini digunakan China.
Proses kembalinya roket ke bumi akan mengujicoba ketahanan panas, parasut dan kantung udara. Kapsul kru didesain bisa digunakan lagi untuk membawa astronaut ke bulan atau obyek penelitian lainnya.
Kapsul ini mirip dengan yang digunakan Badan Antariksa AS (NASA) model Orion yang bisa membawa astronaut ke bulan dan Mars. Uji coba pesawat ruang angkasa dilakukan pada 2014 menggunakan banyak roket guna mendorongnya ke angkasa.
Diketahui, roket Long March-5B merupakan yang terhebat yang pernah China buat karena mampu membawa beban hingga 22 ton ke orbit. Kekuatan ini setara SpaceX’s Falcon 9 rocket. Tinggi kedua jenis roket itu juga sama-sama 54 meter. Dalam beberapa tahun ke depan, roket Long March-5B China akan membawa komponen stasiun luar angkasa China yang mana ukurannya seperlima dari stasiun ruang angkasa internasional.