REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mengajak generasi milenial untuk mengomsumsi bahan-bahan herbal, boleh jadi bukan hal yang mudah. Tapi mengemas produk kekinian dengan menyisipkan kandungan ekstra rempah yang menjadi bahan herbal bisa menjadi solusi untuk menarik minat generasi milenial mengomsumsinya.
Kiat inilah yang digunakan oleh PT. PUF Sains Lab, perusahaan bioteknologi inovatif dari Indonesia saat memperkenalkan PUFFpod CovHerbal di Jakarta.
“Kalau kita ngomongin herbal, rasanya old school banget. Tapi kita berusaha untuk memperkenalkan produk-produk herbal ini kepada generasi milenial,” kata Edwin Santoso, head of marketing PUFF, dalam bincang-bincang kepada media secara daring di Jakarta, Jumat (8/5).
Edwin mengatakan potensi rempah di negeri ini sebenarnya dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia. Ia pun menyebut saat ini nilai impor permintaan dunia terhadap rempah-rempah setiap tahunnya mengalami kenaikan sebesar 7,2 persen dengan nilai mencapai 10,1 miliar dolar AS.
“Hadirnya varian CovHerbal menjadi usaha kami untuk turut mendukung produktivitas rempah dan mengapresiasi kekayaan alam Indonesia,” ujarnya.
Edwin menjelaskan target utama dari produknya adalah konsumen pria berusia 20-35 tahun. Kelompok usia ini merupakan generasi milenial yang produktif. “Tapi untuk konsumen di atas 35 tahun tetap menjadi perhatian kami juga. Karena kelompok usia ini adalah konsumen yang sudah terbiasa dengan produk herbal,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. apt. Hari Purnomo, M.S., ahli kimia komputasi dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, mengapresiasi hadirnya CovHerbal ini. “Varian yang terkandung di dalamnya sangat bermanfaat karena ada ekstrak kencur, jahe merah, temulawak, daun jeruk dan habbatussauda yang terkandung di dalamnya secara empiris telah digunakan untuk menjaga serta memelihara kesehatan tubuh,” jelasnya.