Rabu 13 May 2020 16:30 WIB

Singapura Gunakan Robot untuk Patroli Social Distancing

Robot bernama Spot mengingatkan warga tetap berjarak setidaknya satu meter.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Tangkapan layar robot Spot yang berpartoli di Singapura.
Foto: Boston Dynamics via mashable
Tangkapan layar robot Spot yang berpartoli di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pihak berwenang di Singapura mulai menguji coba penggunaan robot anjing yang dikendalikan dari jarak jauh. Robot ini dirancang dan direkayasa oleh Boston Dynamics, serta diberi nama Spot.

Untuk percontohan dua pekan, Spot memiliki tujuan untuk memastikan pengunjung taman di Singapura mematuhi langkah-langkah jarak sosial yang diberlakukan untuk mengurangi penyebaran covid-19. Menurut Reuters, Spot pertama kali digunakan di Taman Bishan-Ang Mo Kio Singapura pada Jumat (8/5).

Baca Juga

Seperti yang dilansir dari Mashable, Rabu (13/5), Spot bahkan menyiarkan pesan pra rekaman (dengan suara lembut perempuan) kepada orang yang lewat, mengingatkan mereka untuk tetap berjarak setidaknya satu meter.

Selain itu, Spot juga dilengkapi dengan kamera, alat analisis dan bahkan fitur penghindaran kendala. Ini artinya, siapa pun yang mengendalikan Spot dapat melihat pengunjung, jika mereka pernah berada dalam bidang pandangnya.

Pengunjung tidak bisa bermain-main dengan Spot. Bahkan robot anjing tersebut dirancang agar gesit dan sekokoh mungkin.

Menurut highlight di situs resmi Boston Dynamics, Spot memiliki visi 360 derajat dan dapat diajarkan rute dan tindakan untuk melakukan rutinitas otonom. Spot juga memiliki banyak kegunaan dalam berbagai industri, termasuk konstruksi, minyak dan gas, utilitas listrik, pertambangan, keselamatan publik, perawatan kesehatan, penelitian dan bahkan hiburan.

Dengan kemampuan melintasi medan kasar dengan mudah, Spot bisa menyadari pengunjung yang bertemu diam-diam di taman. Ini juga berarti tindakan pengunjung (baik legal maupun ilegal) akan dilihat oleh robot anjing ini.

Seperti yang diketahui saat ini, Singapura tidak main-main tentang hukuman bagi mereka yang melanggar pembatasan sosial. Dengan kasus COVID-19 yang melebihi 21 ribu di Singapura , jarak sosial sangat penting dalam mengekang penyebaran virus.

Warga Singapura hanya diperbolehkan meninggalkan rumah mereka untuk perjalanan penting, seperti pergi ke toko kelontong. Olahraga juga diperbolehkan di luar, tetapi hanya dilakukan sendiri. Di situlah Spot akan menjadi sangat berguna.

Menurut The Straits Times, Spot juga telah ditempatkan di Changi Exhibition Centre, yang saat ini digunakan sebagai fasilitas isolasi komunitas untuk mereka yang menunjukkan gejala ringan. Pekerjaan Spot di sana adalah memberikan obat kepada pasien.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement