Rabu 13 May 2020 09:14 WIB

Singapura Tolak Strategi Herd Immunity untuk Atasi Covid-19

Herd immunity melalui infeksi alami dinilai sangat sulit terjadi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pekerja yang mengenakan masker dan pelindung wajah membawa makanan di asrama pekerja asing Westlite Woodlands, Singapura, Selasa (28/4). Kasus Virus Corona di Singapura sudah hampir mencapai 15 ribu
Foto: EPA
Pekerja yang mengenakan masker dan pelindung wajah membawa makanan di asrama pekerja asing Westlite Woodlands, Singapura, Selasa (28/4). Kasus Virus Corona di Singapura sudah hampir mencapai 15 ribu

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura menolak herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai strategi dalam melawan pandemi virus corona Covid-19. Otoritas setempat menegaskan bahwa mereka akan tetap berupaya memerangi virus corona hingga vaksin ditemukan dan disebarluaskan.

"Meskipun kami telah mengambil banyak langkah untuk mempersiapkan lonjakan dan memperluas kemampuan kami, tidak semudah itu kami mengambil strategi herd immunity," ujar Direktur Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan Singapura, Kenneth Mark, dilansir Bloomberg.

Baca Juga

Herd immunity terbentuk jika banyak orang dalam suatu komunitas mengembangkan kekebalan melalui tertular penyakit atau vaksinasi sebelumnya. Para peneliti harus mengembangkan vaksin yang terbukti aman dan efektif melawan virus corona, lalu otoritas kesehatan harus memberikannya kepada jumlah orang yang cukup.

"Mencapai herd immunity melalui infeksi alami akan sangat sulit dan mengakibatkan sejumlah besar infeksi dan komplikasi. Kita harus menunggu keluarnya vaksin," ujar Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Vernon Lee.