REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Diberlakukannya bekerja dari rumah dan PSBB bukan berarti kegiatan pemasaran terhenti. Adanya media sosial ataupun digital menjadi solusi alternatif di tengah musim pandemi ini.
Dengan memanfaatkan kelebihan komunikasi secara virtual melalui media sosial dapat ditampilkan berbagai foto bangunan yang lebih menarik. Hal ini terbukti mampu mengundang perhatian para penikmat hunian kreatif.
Seperti kreatifitas yang ditunjukkan Delution Land dalam mendesain arsitektur eksterior dan interior rumah Linaya Community Living yang mampu mencuri perhatian. Kreatifitas terlihat dari desain fasad rumah yang segar, desain ruang rumah yang luas serta estetis, pengaturan pencahayaan alami yang cemerlang, serta kreativitas tanpa batas dalam aplikasi furnitur yang multifungsi dan fleksibel seperti meja makan lipat dan meja kerja lipat.
"Kami gembira atas tingginya pengunjung dan engagement peminat Linaya di akun Instagram dan website kami, para peminat bisa mendapat informasi lebih lanjut mengenai Linaya walaupun di tengah kondisi saat ini," urai Angga Sadikin, COO Delution Land dan Satria Vorti Property (SVP) pengembang Linaya Community Living dalam keterangan tertulisnya Kamis, (14/5).
Unit Linaya yang berlokasi di Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1,5 miliar dan sudah dilengkapi dengan bonus fully furnished senilai Rp 125 juta. Linaya Community Living sendiri memiliki konsep yang sangat menarik. Selain konsep kenyamanan lingkungannya, unit Linaya juga memiliki desain yang berbeda.
Ketigapuluh unitnya memiliki luas tanah 60 meter persegi dengan luas bangunan 95 meter persegi. Dengan luasan tersebut Delution Land mampu mendesain rumah kompak dengan ruang-ruang sehingga setiap unit di Linaya memiliki tiga kamar tidur plus dua kamar mandi. Dengan 30 desain tampak fasad yang berbeda menjadikan setiap penghuni memiliki rumah yang unik yang berbeda dengan penghuni lainnya.
Di tambah lagi fasilitas playground, outdoor gym, swimming pool, jogging track, dan community lounge lengkap dengan viewing deck yang memungkinkan seluruh warga Linaya menonton tayangan di layar besar bersama-sama dengan hanya menggunakan projector saja.
Konsep penjualan di Linaya Community Living juga memungkinkan para pembeli untuk dapat menciptakan rumah idamannya sendiri. Pembeli diberi kesempatan untuk memilih bentuk denah yang sesuai dengan kebutuhan mereka dari empat pilihan denah yang tersedia. Material yang digunakannya pun dapat dipilih seusai preferensi pembeli. "Kami percaya setiap orang memiliki konsep rumah idamannya sendiri yang tentunya berbeda-beda," papar Muhammad Egha, CEO dari The Delution Company yang merupakan perusahaan induk dari Delution Land.