Ahad 24 May 2020 12:15 WIB

Orang Tua Perlu Rutin Ajak Anak Berdialog

Dialog antara orang tua dan anak agar anak tumbuh dewasa dengan bahagia.

Momentum kebersamaan orang tua dan anak saat ini bisa menjadi sangat berharga (Foto: ilustrasi kebersamaan orang tuan dan anak)
Foto: Flickr
Momentum kebersamaan orang tua dan anak saat ini bisa menjadi sangat berharga (Foto: ilustrasi kebersamaan orang tuan dan anak)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Wisnu Widjanarko mengatakan orang tua perlu rutin mengajak anak berdialog dan mendengarkan keluh kesahnya. Ini diperlukan agar anak tumbuh dewasa dengan bahagia.

"Orang tua perlu rutin mendengarkan cerita anak dan keluh kesah anak, untuk kemudian mengajak anak berdialog dan menempatkan mereka sebagai subjek utama," katanya belum lama ini.

Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman itu menjelaskan dengan menempatkan anak sebagai subjek utama dapat membuat anak makin yakin bahwa dia selalu dicintai, dihargai dan dimiliki oleh orang tuanya.

"Pengalaman tersebut tentunya akan membekas dan diharapkan akan menjadi bekal bagi mereka kelak, sehingga tumbuh dewasa dengan penuh rasa bahagia," katanya.

Dia juga menambahkan momentum kerja dari rumah (work from home/WFH) pada saat pandemi Covid-19 saat ini perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan interaksi antaranggota keluarga.

"Bila selama ini waktu untuk keluarga terkadang habis tersita untuk pekerjaan dan kegiatan di luar rumah. Kini saatnya, 'membayar utang' kepada orang-orang tercinta di rumah dengan mengalokasikan sepenuhnya waktu secara kuantitas, dan tentunya secara kualitas," katanya.

Namun demikian dia mengingatkan bahwa intensitas interaksi yang berpusat di rumah juga perlu memberi ruang kepada masing-masing anggotanya.

"Hal ini sejatinya memberi kesempatan belajar kepada anggota keluarga untuk menghargai privasi dan menghindari sikap intervensi. Melalui bahasa verbal dan nonverbal yang tepat, orang tua perlu mengatur kapan harus mengarahkan, membersamai dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada anak," katanya.

Berdasarkan hal tersebut, kata dia, maka anak akan percaya diri dengan keputusannya, anak pun akan menghargai ketika orang tua melakukan koreksi.

"Selain itu juga dapat untuk melatih anak untuk terbuka bercerita kepada orang tuanya," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement