Selasa 09 Jun 2020 09:49 WIB

Peran Kendaraan Otonom dalam Tekan Kecelakaan Terus Dikaji

Data IIHS menyebut 94 persen kecelakaan di AS disebabkan oleh kelalaian manusia.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Mobil Swakemudi
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Mobil Swakemudi

REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Kendaraan otonom dihadirkan dengan beragam sensor dan kamera agar dapat mengendalikan kendaraan seoptimal mungkin. Namun, autonomous vehicle (AV) tentu tak dapat sepenuhnya menekan angka kecelakaan di jalan raya.

Dilansir dari Japan Today pada Senin (8/6), teknologi AV pun memantik Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) untuk melakukan studi soal efektivitas AV dalam menekan kecelakaan. Sebagai landasan data, IIHS menyebut bahwa 94 persen kecelakaan di Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh kelalaian manusia.

Baca Juga

Kemudian, IIHS pun mencoba mengkalkulasi seberapa besar peran teknologi AV dalam mencegah kelalaian manusia tersebut. Studi itu pun menyebut, teknologi AV memiliki peran untuk menekan sekitar 30 persen kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia.

Vice President IIHS, Jessica Cicchino mengatakan, robocars memang dapat menekan kecelakaan karena kelalaian manusia karena mampu melakukan reaksi yang lebih cepat dan tidak terpengaruh oleh pengemudi yang mengantuk, mabuk atau kelelahan.

"Tapi, AV hanya dapat menekan sekitar 30 persen karena AV tak selalu memberikan respons secara instan. Selain itu, sensor dalam AV juga tak selalu akurat dalam membaca kondisi aktual yang ada," kata Jessica Cicchino.

Studi ini sendiri melakukan kajian terhadap 5 ribu kecelakaan di AS. Kemudian, IIHS pun memilah antara kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan penginderaan yang disebabkan oleh gangguan visibilitas dan kecelakaan yang disebabkan oleh pengaruh obat, minuman, stamina dan kesehatan.

Kemudian, IIHS mendalami sejumlah persoalan yang mungkin terjadi dalam AV mulai dari kesalahan prediksi dan kesalahan tindakan atas kondisi tertentu terutama dalam situasi mendadak. Dari sini, IIHS menilai kontribusi robocars sangat bergantung pada program yang tertanam dalam system AV.

Menaggapi studi itu, Partners for Automated Vehicle Education menilai, peran AV dalam menekan angka kecelakaan cukup besar mengingat sistem dalam robocars dapat diprogram untuk selalu patuh terhadap peraturan lalu lintas. Oleh karena itu, Partners for Automated Vehicle Education menilai AV dapat menekan angka kecelakaan hingga 70 persen.

Sementara itu, ahli robotika dari Duke University, Missy Cummings mengatakan, AV memang tidak dapat sepenuhnya menekan angka kecelakaan karena radar, kamera dan laser dalam sistem AV memang tak selalu memberikan performa yang optimal.

"Para perusahaan otomotif pun mengetahui keterbatasan itu," kata Missy Cummings.

Produsen yang menghadirkan AV pun tetap memberikan imbauan agar pengemudi AV tetap harus memperhatikan kondisi jalan dengan seksama sehingga dapat dengan sigap megambil alih kemudi jika terjadi kesalahan tindakan dalam sistem robocars.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement