REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim mengatakan terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan (daring), guru harus dilakukan pendampingan. Hal ini penting untuk memasuki tahun ajaran baru pertengahan Juli 2020 mendatang.
"Untuk PJJ daring, harus ada pendampingan, pelatihan untuk guru-guru agar PJJ berkualitas. Misal, dalam penggunaan aplikasi media pembelajaran, dan seterusnya," kata Satriwan, Rabu (17/6).
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menjelaskan, pihaknya sudah melakukan evaluasi PJJ. Ia menjelaskan, di dalam PJJ terdapat dua cara yaitu luring dan daring.
Di dalam evaluasi yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, memang hambatan yang banyak ditemukan adalah masalah akses khususnya dalam PJJ daring. Selain itu, ada juga guru yang walaupun memiliki akses namun tidak terbiasa menggunakan teknologi informasi dalam mengajar.
"Ini kemungkinan yang akan ditindaklanjuti dengan berbagai pelatihan," kata Hamid menjelaskan.
Hamid juga mengatakan saat ini ditjen PAUD Dikdasmen bersama dinas pendidikan dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menyiapkan apa yang harus dilakukan dalam satu semester ke depan terkait PJJ. Koordinasi ini dinilai penting karena pemerintah ingin satuan pendidikan melakukan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.