Rabu 01 Jul 2020 04:08 WIB

Bintang Paling Terang di Galaksi Kerdil Kinman Hilang

Bintang di Galaksi Kerdil Kinman hilang secara misterius.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Indira Rezkisari
Langit malam berbintang/ilustrasi
Foto: Pixabay
Langit malam berbintang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bintang paling masif dan terang di alam semesta secara misterius menghilang dari pandangan. Bintang yang terletak sekitar 75 juta tahun cahaya jauhnya di Galaksi Kerdil Kinman tidak dapat lagi dilihat.

Para peneliti melihat hilangnya misterius ketika mereka mencoba untuk melihat bintang untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana bintang yang sangat masif mati.

Baca Juga

Bintang ini telah dipelajari secara luas antara tahun 2001 dan 2011, melalui pengamatan menunjukkan bahwa bintang tampaknya berada pada tahap akhir dari kehidupannya, dan karenanya tampak menjadi target yang sempurna untuk penelitian baru.

"Sebaliknya, kami terkejut mengetahui bahwa bintang itu telah menghilang!" kata Ilmuwan Trinity College Dublin Andrew Allan yang memimpin penelitian, dilansir dari The Independent Selasa (30/6).

Bisa jadi bintang tersebut kehilangan kecerahannya dan menjadi tertutup oleh debu. Tapi, yang lebih luar biasa, bintang itu bisa mati, tanpa meledak menjadi supernova, dan bukannya jatuh ke dalam lubang hitam.

"Jika benar, ini akan menjadi deteksi langsung pertama dari bintang monster yang mengakhiri hidupnya dengan cara ini," kata Allan.

Penemuan seperti itu bisa mengubah pemahaman tentang bagaimana bintang masif mati. Dalam penelitian ini, mereka diharapkan meletus menjadi supernova saat bintang tak lagi bersinar dan berakhir tetapi itu tampaknya tidak terjadi.

Galaksi Kerdil Kinman ditemukan di rasi bintang Aquarius, dan sangat jauh sehingga para astronom tidak dapat melihat bintang-bintang tertentu. Sebagai gantinya, mereka dapat mengambil tanda spesifik dari beberapa bintang di antaranya.

Tanda itu menunjukkan bahwa ada bintang yang dikenal sebagai ‘variabel biru bercahaya’ yang 2,5 juta kali lebih terang daripada Matahari. Bintang-bintang itu berada di bagian siklus hidupnya yang sangat panik, kemudian berubah dengan cepat, tetapi cenderung meninggalkan beberapa tanda yang dapat diambil oleh para ilmuwan.

Tetapi ketika para peneliti melihat kembali meneliti ke galaksi pada tahun 2019, mereka tidak menemukan jejak bintang, atau supernova yang menunjukkan kematiannya. Sebaliknya, objek itu tampaknya telah menghilang.

“Akan sangat luar biasa bagi bintang sebesar ini menghilang tanpa menghasilkan ledakan supernova yang cerah," kata Allan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement