Senin 06 Jul 2020 22:23 WIB

Seluruh Dosen Unhas akan Lakukan Rapid Test

Pelaksanaan rapid test ini direncanakan akan berlangsung pada tanggal 8-10 Juli 2020,

rapid test. ilustrasi
Foto: Antara
rapid test. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak 1.652 dosen Universitas Hasanuddin dari seluruh fakultas segera melakukan rapid test. Rapid test dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Pelaksanaan rapid test ini direncanakan akan berlangsung pada tanggal 8-10 Juli 2020, bertempat di GOR Unhas, Kampus Tamalanrea.

Sekretaris Universitas Hasanuddin Nasaruddin Salam di Makassar, Senin, mengatakan rapid test ini merupakan upaya untuk memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) Unhas dalam mempersiapkan tahun akademik baru.

Baca Juga

“Kami segera memasuki tahun ajaran baru. Oleh karena itu, kami perlu memastikan dosen kami berada dalam keadaan sehat. Tentu saja, rapid test ini bukan merupakan langkah akhir. Sebab, bagi dosen yang ditemukan reaktif akan diambil langkah lanjutan, yaitu dilakukan tes usap,” katanya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar saat ini menerapkan aturan perlunya keterangan sehat bagi setiap orang yang akan melakukan perjalanan antarkota. Untuk itu, kata dia, rapid test menjadi sebuah keharusan. Apalagi, Pemprov Sulawesi Selatan saat ini memberikan rapid test gratis.

“Dosen Unhas banyak, mau tidak mau harus melakukan perjalanan antarkota, misalnya untuk melakukan penelitian atau pengabdian pada masyarakat. Rapid test massal untuk dosen ini juga guna memfasilitasi mereka, memastikan agar dosen dapat melaksanakan aktivitas tanpa hambatan,” kata Nasaruddin.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement