REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pandemi Covid-19 telah mendorong terjadinya banyak perubahan di berbagai sektor industri otomotif. Seperti di layanan after sales, penerapan protokol kesehatan, fasilitas disinfektan, hingga pemasaran produk yang semuanya membutuhkan pola penanganan baru.
Dari perubahan layanan tersebut salah satunya yang paling menonjol adalah penjualan atau purna jual secara online. Sistem ini memungkinkan seorang tenaga penjual berinteraksi dengan calon konsumen maupun mereka yang sudah menjadi konsumen. Berbagai hal bisa dibahas mulai dari panawaran produk baru hingga penentuan jadwal servis. Bahkan layanan after sales menjadi tulang punggung bagi agen pemegang merek (APM) dalam mengatasi masa pandemi. Mayoritas fokus pada after sales untuk menutupi kegiatan operasional diler.
"Sistim online ini mengurangi interaksi dengan konsumen secara langsung," kata Rieky Patrayudha 4W, 2W and Marine Service Director PT Suzuki Indomobil Sales dalam diskusi webinar yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia, Rabu (8/7). Masukan yang disampaikan konsumen secara online akan ditindaklanjuti unit terkait seperti layanan servis, pemasaran hingga produksi untuk dilakukan perbaikan.
Dengan adanya pandemi ini, permintaan melalui online cukup berkembang karena memudahkan pelanggan. Hal itu kian mudah karena PT SIS telah memiliki 165 jaringan yang telah dilengkapi home service khusus bagi kendaraan roda empat. Tidak sedikit dari konsumen yang memilih layanan home service bagi kendaraannya. " Covid-19 ini telah merubah mindset konsumen hingga mereka memilik booking," katanya.
Setelah berlakunya new normal bulan ini, pemilik kendaraan roda empat mulai rajin mendatangi bengkel. Namun, pihaknya masih terus mengembangkan layanan online tersebut agar ke depan layanan ini terus memberikan kontribusi bagi perusahaan. Saat ini sedang dilakukan uji coba di diler aplikasi khusus servis berupa kolaborasi data diler, SDM, jam kerja dan peralatan.
Sepanjang Maret hingga Mei, pada servis selain melihat dari sudut pandang pelayanan konsumen atau meningkatkan costumer service, namun juga memiliki target seperti quality report dan lainnya. Quality report merupakan masalah yang dilaporkan dealer, konsumen hingga pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap unit - unit mobil. Melalui sistem yang terkoneksi jika ada data yang masuk sehingga dapat diperiksa langsung di kantor pusat.
Dari problem tersebut kami dapat melakukan perbagai hal sesuai dengan standar seperti jam, hari dan minggu untuk melakukan perbaikan. Upaya improve handling meningkat sebanyak 300 persen pada Maret, April dan Mei."Masukan ini menjadi improvement dalam meningkatkan produk selanjutnya. Kami mengetahui setiap lokasi memiliki karakter tersendiri dan begitu juga pada konsumen," kata Rieky.
Christina Yuwantie, Spareparts Departement Head PT Suzuki Indomobil Motor menyatakan konsumen juga dapat menggunakan fasilitas online MYSuzuki yang telah ada sebelum Pandemik. Jadi kondisi ini membuat konsumen melihat aplikasi tersebut. Harapannya agar konsumen tidak hanya membeli suku cadang di dealer tetapi juga tersedia pada seluruh diler Suzuki, sehingga dapat menjadi agar memperluas jaringan penjualan mereka.
Berkat MySuzuki, menjadi alternatif penjualan selama masa pandemi. MySuzuki memang ditujukan untuk konsumen yang mencari suku cadang yang cukup sulit dicari. Dengan MySuzuki dapat memudahkan konsumen untuk mencari komponen slow moving. Penjualan dengan MySuzuki sangat membantu dalam penjualan, terbukti dengan di bulan Juni ini penjualan kembali normal.