Jumat 10 Jul 2020 10:16 WIB

Ibu Hamil Kemungkinan Bisa Tularkan Covid-19 ke Janin

Kasus terjadinya infeksi Covid-19 pada janin relatif langka.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu hamil (Ilustrasi). Studi kecil di Italia mengungkap kemungkinan ibu hamil menularkan Covid-19 ke janinnya.
Foto: Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Studi kecil di Italia mengungkap kemungkinan ibu hamil menularkan Covid-19 ke janinnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi berskala kecil menemukan adanya materi genetik SARS-CoV-2 pada beberapa sampel dari ibu hamil penderita Covid-19. Temuan ini semakin memperkuat bukti bahwa ibu hamil kemungkinan dapat menularkan Covid-19 ke janinnya.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Italia ini melibatkan 31 perempuan positif Covid-19 yang melahirkan pada Maret-April. Para partisipan berasal dari tiga rumah sakit saat kasus Covid-19 mencapai puncaknya di Italia.

Baca Juga

Dari studi ini, tim peneliti berhasil menemukan adanya material genetik SARS-CoV-2 pada satu sampel darah tali pusar dan dua swab dari vagina. Tim peneliti juga menemukan material genetik pada satu sampel ASI.

Tak hanya itu, tim peneliti juga menemukan adanya antibodi virus corona spesifik. Antibodi ini ditemukan pada sampel tali pusar dan plasenta.

Dalam satu kasus, seorang bayi yang baru dilahirkan memiliki antibodi yang tidak melewati plasenta. Artinya, antibodi ini berasal dari sang ibu dan melalui paparan langsung virus ke janin.

Terlepas dari temuan ini, perempuan diharapkan tidak panik atas temuan material genetik ini. Temuan ini tidak serta-merta berarti ada virus yang viable di tempat-tempat ditemukannya material genetik SARS-CoV-2 tersebut.

"Terlalu dini untuk membuat panduan," jelas ketua tim peneliti sekaligus spesialis imunologi dari University of Milan Dr Claudio Fenizia, seperti dilansir AP.

Kemungkinan terjadinya kasus infeksi Covid-19 pada pun relatif langka. Hanya ada dua bayi yang terbukti positif Covid-19 sejak lahir, namun tidak ada yang menjadi sakit karenanya.

Studi lain juga mendeteksi adanya partikel virus pada sisi janin di plasenta pada sebagian dari 11 kasus yang diteliti. Temuan ini menunjukkan bahwa transmisi di dalam rahim merupakan hal yang mungkin terjadi, namun insidennya langka dan tidak menyebabkan masalah serius pada bayi.

"Yang paling penting adalah perempuan hamil perlu memahami pentingnya jaga jarak sosial, penting untuk menggunakan masker, dan mencuci tangan," ungkap dokter spesialis kehamilan dari NYU Langone Health Dr Ashley Roman.

Temuan terbaru dari studi berskala kecil ini tentu perlu diteliti lebih lanjut. Sementara itu, Unicef merekomendasikan para ibu yang baru melahirkan dan menderita Covid-19 untuk menggunakan masker saat memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement