Sabtu 11 Jul 2020 19:20 WIB

Menatap Cahaya Merah Tua Dapat Perbaiki Penglihatan?

Perbaikan penglihatan kemungkinan terjadi terkait dengan peran mitokondria.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Warna merah tua. Dalam studi kecil, peneliti menyoroti mata partisipan dengan senter LED bercahaya merah selama tiga menit per hari selama dua pekan. Partisipan berusia di atas 40 tahun tampak mengalami perbaikan penglihatan.
Foto: starpaint
Warna merah tua. Dalam studi kecil, peneliti menyoroti mata partisipan dengan senter LED bercahaya merah selama tiga menit per hari selama dua pekan. Partisipan berusia di atas 40 tahun tampak mengalami perbaikan penglihatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyoroti cahaya merah tua ke mata manusia selama tiga menit per hari dapat memperbaiki penglihatan secara signifikan. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari University College London melalui The Journals of Gerontology.

Sebelumnya, studi serupa pernah dilakukan pada lebah, tikus, dan lalat buah. Ini pertama kalinya studi dilakukan pada manusia.

Baca Juga

Dalam studi ini, tim peneliti melibatkan 24 orang partisipan berusia 28 hingga 72 tahun dan semua partisipan tak mengalami masalah mata. Para partisipan menjalani serangkaian tes untuk menilai seberapa baik mereka melihat, termasuk melihat dalam gelap.

Setelah itu, tim peneliti menyoroti mata paratisipan dengan sebuah senter LED 670nm kecil yang memancarkan cahaya merah. Hal ini dilakukan tiga menit per hari selama dua minggu.

Tim peneliti lalu melakukan melakukan serangkaian tes kembali untuk menilai penglihatan para partisipan. Dari hasil ini tim peneliti melakukan perbandingan sebelum dan setelah.

Seperti dilansir Health 24, tim peneliti tak menemukan perbedaan berarti pada partisipan muda. Akan tetapi, partisipan berusia di atas 40 tahun mengalami perbaikan penglihatan.

Penglihatan para partisipan berusia di atas 40 tahun tersebut membaik sekitar 20 persen dalam melihat warna, khususnya warna biru. Penglihatan mereka di dalam gelap juga membaik cukup signifikan.

Perbaikan ini bisa terjadi karena berkaitan dengan mitokondria. Tim peneliti menjelaskan bahwa mitokondria memengaruhi kecepatan dari proses penuaan. Energi yang dihasilkan mitokondria untuk menunjang fungsi-fungsi sel menurun seiring dengan bertambahnya usia.

"Energi yang mereka sediakan utuk fungsi sel dalam bentuk adenosine trhiphosphate (ATP) menurun seiring dengan usia," ungkap tim peneliti.

Kondisi tersebut turut mempengaruhi fotoreseptor pada manusia. Fotoreseptor berperan dalam merespons cahaya dan juga menerima warna. Bila dibandingkan dengan organ lain di dalam tubuh, mata manusia menua jauh lebih cepat.

Di sisi lain, mitokondria memiliki kemampuan untuk menyerap sumber cahaya tertentu. Cahaya merah yang disorotkan pada mata dapat diserap oleh mitokondria. Semakin panjang gelombang tersebut, semakin baik pula performa mitokondria.

Pada akhirnya, mitokondria dapat melepaskan lebih banyak energi. Dengan kata lain, metode ini pada dasarnya me-reboot retina.

Tim peneliti menilai temuan ini dapat menjadi intervensi yang berbiaya murah untuk memperbaiki penglihatan. Selain itu, metode ini juga bisa dilakukan di rumah dengan mudah. Namun, perlu dipahami bahwa temuan ini masih berdasarkan sebuah penelitian berskala kecil yang melibatkan 24 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement