Rabu 22 Jul 2020 17:49 WIB

Akademisi Sambut Baik Kontribusi ke Organisasi Penggerak

Panitia penyeleksi harus diyakini memilki pertimbangan khusus.

Pendidikan/Ilustrasi
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat menyambut baik sikap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang telah merealisasikan kontribusi pendanaan terhadap organisasi penggerak.

"Siapa pun (organisasi penggerak) yang lolos kualifikasi ketika diseleksi di Kemdikbud, jika memang komitmen awalnya akan disalurkan pendanaan, maka itu bagus-bagus saja," ujar Ojat, Rabu (22/7).

Apalagi, kata Ojat, semua menjadi baik bila proses penyeleksian organisasi penggerak di Kemdikbud telah dilakukan secara terbuka, kredibilitas serta sesuai pakta integritas.

"Jika memang tidak ada cacat hukumnya, seluruh pihak internal maupun eksternal dapat kesempatan memantau dengan transparan, rasanya tidak ada perlu lagi pertentangan," ucap Ojat.

Ojat menuturkan, panitia penyeleksi harus diyakini memilki pertimbangan khusus dalam meloloskan organisasi penggerak sesuai azas kepatutan. 

Kemudian, Ojat mengungkapkan, organisasi penggerak yang lolos haruslah juga memiliki catatan pengalaman baik dalam mengelola pendidikan.

"Dukungan pendanaan untuk organisasi penggerak tentu bakal amat membantu operasional aktivitas mewujudkan terciptanya Guru berkualitas seperti harapan Mendikbud Nadiem Makarim. Nanti tinggal lihat hasilnya," kata Ojat.

Sebelumnya, Kemdikbud melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menggelar program organisasi penggerak sebagai rangkaian dari Merdeka Belajar.

Organisasi penggerak yang memenuhi syarat akan menerima dana hibah untuk melakukan berbagai kegiatan dan program kerja merealisasikan munculnya Guru penggerak.

Namun belum lama ini, dana hibah yang digelontorkan kepada dua organisasi penggerak dikritik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement