REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Apple mengalami lonjakan penjualan selama periode April hingga Juni. Peningkatan dilaporkan hingga sebanyak 22,5 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Data yang dilaporkan dari Shanghai Research CINNO yang melaporkan total 13 juta penjualan ritel iPhone pada periode tersebut, atau naik 62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Keuntungan besar datang setelah penjualan iPhone yang lemah pada Februari lalu, di mana dilaporkan bahwa Apple hanya mengirim 500.000 ponsel di Cina.
Sejak itu, penjualan iPhone 11 meningkat secara khusus. Selain itu, iPhone SE yang rilis pada tahun ini juga menjadi minat banyak orang.
Penjualan dari kedua jenis iPhone tersebut juga menarik minat banyak konsumen Apple, dengan diskon menguntungkan yang diberikan perusahaan untuk produk ini. Counterpoint Research juga merilis laporannya yang menemukan Apple mengelola penjualan 7,4 juta untuk iPhone pada periode April hingga Juni.
Jumlah ini meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Ini adalah jumlah iPhone yang dijual ke pengecer resmi Apple. Namun, Huawei adalah pemimpin di Q2 dengan 36,6 juta penjualan salurannya, diikuti oleh pemain kunci ponsel pintar di China lainnya seperti Oppo, Vivo dan Xiaomi.
Selain itu, seluruh pasar China dilaporkan mengalami penurunan penjualan sebesar 17 persen selama periode tersebut.