Jumat 07 Aug 2020 01:55 WIB

Hati-Hati Minum Jamu, Perhatikan Hal Ini

Jangan sampai termakan klaim yang berlebihan terkait manfaat jamu.

Jangan sampai termakan klaim yang berlebihan terkait manfaat jamu (Foto: ilustrasi jamu tradisional)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Jangan sampai termakan klaim yang berlebihan terkait manfaat jamu (Foto: ilustrasi jamu tradisional)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minum obat herbal atau jamu yang diklaim bagus untuk menjaga kesehatan termasuk meningkatkan sistem imun boleh saja. Tetapi, hendaklah minum jamu dengan bijak.

"Sebenarnya obat herbal atau jamu yang sudah punya izin edar BPOM dan punya klaim memelihara kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh itu memang bisa dipakai, boleh saja untuk meningkatkan imunitas tubuh kita," ujar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, dalam diskusi via daring, Rabu (5/8).

Baca Juga

Tania mengingatkan, jangan sampai termakan klaim yang berlebihan apalagi menyesatkan. Di masa pandemi Covid-19 saat ini, misalnya, belum lama beredar informasi mengenai obat herbal yang manjur untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

"Kan harus dicek dulu apalagi sampai saat ini di Indonesia belum ada uji klinisnya. Yang kami lakukan di wisma atlet juga belum selesai. Intinya kritis saja dan jangan berharap secara berlebihan dulu," kata dia.

Uji klinis obat kimia konvensional dan herbal untuk COVID-19 masih dalam penelitian. Tim peneliti dari LIPI, UGM bersama PDPOTJI, Kalbe Farma, Balitbangkes bersama tim di Wisma Atlet masih menunggu hasil intervensi dengan produk uji. Nantinya, baru bisa menyimpulkan apakah dua produk uji herbal imunomodulator yang diteliti bisa berhasiat secara signifikan atau bermakna dibandingkan plasebo. Tania dan tim berharap bahan herbal dengan sifat imunomodulator yang mereka uji bisa memodulasi sistem imun tubuh sehingga respon imun bisa lebih optimal.

"Kita berharap memang bisa bermanfaat untuk mencegah covid19. Tapi kalau klaimnya yang spesifik mencegah covid19 harus dibuktikan lewat uji klinis juga. Jadi bukan hanya yang mengobati, tapi mencegah COVID-19 secara spesifik juga harus ada pembuktiannya melalui uji klinis," kata dia.

Selama belum ada pembuktian berdasarkan hasil uji klinis, menurut Tania obat herbal sekadar bisa meningkatkan imunitas tubuh. "Ada banyak, misalnya kunyit, jahe, meniran, sambiloto, sirsak juga termasuk, kulit manggis. Banyak sekali herbal yang bisa bersifat meningkatkan imunitas tubuh," demikian tutur Tania.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement