Jumat 28 Aug 2020 15:27 WIB

5 Cara Agar Keluarga tak Tertular Covid-19

Di Bekasi terdapat 155 kasus keluarga terpapar Covid-19.

Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi naik signifikan karena adanya penularan antarkeluarga. Data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bekasi mencatat, sebanyak 155 kasus keluarga terpapar dengan jumlah 435 orang (23/8).

Tingginya kasus klaster keluarga dalam penularan Covid-19 harus diwaspadai dan diantisipasi masyarakat. Adanya adaptasi tatanan hidup baru (ATHB) bukan berarti masyarakat bisa melakukan aktivitas secara bebas.

Beberapa hal harus selalu diperhatikan agar tidak menambah kasus klaster keluarga. Pertama, berupaya tidak keluar rumah kecuali untuk urusan sangat penting.

Kedua, tidak membawa anak-anak dan lansia ke tempat berkerumunnya orang, seperti pasar, resepsi pernikahan, pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Ketiga, segera membersihkan diri dan mengganti pakaian setelah beraktivitas dari luar rumah.

Keempat, tetap menjalankan protokol kesehatan (menjaga jarak, mengenakan masker, dan sering mencuci tangan). Kelima, menjaga daya tahan tubuh.

Irma Sari Rahayu, Bekasi

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement