Sunday, 26 Rabiul Awwal 1446 / 29 September 2024

Sunday, 26 Rabiul Awwal 1446 / 29 September 2024

HNW Minta Perlindungan Sosial diberikan Dalam Bentuk Tunai

Kamis 03 Sep 2020 22:49 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, menilai bantuan langsung tunai bisa mendorong daya beli dan tingkatkan transaksi

Wakil Ketua MPR-RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, menilai bantuan langsung tunai bisa mendorong daya beli dan tingkatkan transaksi

Foto: istimewa
HNW menilai bantuan langsung tunai bisa mendorong daya beli dan tingkatkan transaksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Dr H M Hidayat Nur Wahid MA, mengapresiasi realisasi bantuan sosial Kemensos yang telah mencapai 65 persen. Selanjutnya, agar masyarakat tidak menanggung beban yang semakin berat akibat resesi yang sudah diambang pintu, HNW meminta Kemensos untuk terus mempercepat penyaluran bantuan sosial tidak hanya dalam bentuk sembako, tapi diutamakan secara tunai.

Ini penting, agar roda ekonomi dapat berputar mengatasi resesi. Menurutnya, hal itu diperlukan untuk mendorong konsumsi masyarakat di kuartal III yang tinggal tersisa satu bulan demi menghindarkan RI dari ancaman resesi dan dampak buruknya yang bisa berkepanjangan.

“Konsumsi masyarakat di kuartal II 2020 terkontraksi 5,51 persen termasuk untuk pengeluaran keseharian seperti makanan dan  minuman. Oleh karena itu dibutuhkan bantuan langsung tunai dari pemerintah untuk meningkatkan daya beli. Dengan catatan, Kemensos harus terus memperbaiki akurasi data penerima bantuan sosial, serta melaksanakan hasil evaluasi distribusi bantuan, agar masalahnya tak terulang lagi pada perode berikutnya," kata Hidayat usai rapat kerja Komisi VIII dengan Kemensos di Jakarta, Kamis (3/9).

Hidayat menilai realisasi anggaran perlindungan sosial dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar 65 persen hingga 3 September 2020 sudah cukup bagus, namun harus terus didorong. Menurutnya, sekalipun program dirancang untuk distribusi sepanjang tahun, penting untuk meningkatkan realisasi di kuartal III untuk mencegah Indonesia masuk ke dalam resesi dengan segala dampak buruknya.