REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kopi menjadi salah satu minuman paling populer di Indonesia. Bahkan bagi sebagian besar orang kopi menjadi minuman wajib di pagi hari, ketika bekerja, atau bercengkrama dengan rekan bisnis atau sahabat. Karenanya, banyak orang yang mengonsumsi lebih dari satu cangkir kopi sehari.
Lalu bagaimana dampak dari mengonsumsi minuman berkafein itu pada kesehatan? Para ahli mengungkap bahwa konsumsi kopi secara teratur berdampak baik bagi kesehatan, asal tidak melebihi batas yang dianjurkan. Konsumsi kopi untuk orang dewasa yang sehat, maksimal sebanyak 400 mg atau sekitar 3 hingga 5 cangkir kopi dalam sehari.
The American Cancer Society menyatakan bahwa kebiasaan konsumsi kopi dapat membantu mengurangi risiko beberapa kanker. Misalnya kanker prostat, kanker hati, kanker endometrium, dan beberapa kanker mulut dan tenggorokan.
Antioksidan yang ditemukan dalam kopi secara bersamaan berpengaruh dalam pencegahan gigi berlubang dan sirosis hati. Antioksidan adalah senyawa yang memungkinkan sel memperbaiki dirinya sendiri dengan lebih baik sebagai respons terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas dalam waktu lama menghentikan serat kolagen di kulit.
Analisis epidemiologi yang diterbitkan di Circulation pada 2015 menetapkan bahwa orang yang terbiasa mengonsumsi kopi memiliki kemungkinan 15 persen lebih besar untuk hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.
“Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dari semua penyebab kematian. Namun, hubungan dengan kanker secara keseluruhan atau dengan jenis kanker tertentu tidak jelas,” kata Epidemiolog AS, Dr Susan Gapstur seperti dikutip dari The Ladder, Rabu (30/9).
Makalah lain yang baru-baru ini masuk ke National Library of Medicine mengungkap bahwa mengonsumsi kopi secara teratur bisa meningkatkan laju metabolisme sebesar 3 persen dan 11 persen. Hal itu kemudian meningkatkan potensi seseorang untuk membakar lemak sekitar 30 persen.
“100 mg kafein meningkatkan tingkat metabolisme dari peserta penelitian dengan berat badan kurus sebesar 3-4 persen. Kafein pada dosis yang biasa dikonsumsi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan energi dan dapat meningkatkan thermogenesis dalam pengobatan obesitas,” kata para peneliti.
Meski begitu, kopi juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi oleh mereka dengan riwayat kesehatan tertentu, misalnya aritmia atau gangguan irama detak jantung, mereka yang sering cemas berlebih, insomnia, ibu hamil dan anak-anak.