REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarapan yang sehat dan seimbang justru dapat membantu upaya penurunan berat badan. Namun, sebagian orang yang sedang menurunkan berat badan memilih untuk melewatkan jam sarapan. Padahal cara ini bukan hanya tidak membantu upaya penurunan berat badan, tetapi juga bisa menghambatnya.
Sebaiknya Dibatasi: Bagel, Pancake, dan Waffle
Roti bagel, pancake, dan waffle memang merupakan menu sarapan yang cukup umum dan juga mudah digunakan. Akan tetapi, ketiga jenis makanan ini umumnya rendah serat, dan terkadang juga rendah akan kandungan zat gizi lain.
Bila tetap ingin mengonsumsi bagel, pancake, atau waffle sebagai menu sarapan, ada beberapa trik yang harus dilakukan agar menu sarapan tetap bergizi. Salah satunya adalah mengganti bagel biasa dengan bagel dari gandum utuh atau biji-bijian utuh. Hal yang sama juga berlaku untuk pemilihan bahan pancake dan waffle.
Selain itu, perlu perhatikan juga topping yang digunakan untuk menikmati bagel, pancake, atau waffle. Sirup mapple misalnya, meski mengandung gula alami tetap saja sirup mapple adalah gula tambahan. Batasi penggunaan topping yang mengandung gula agar asupan gula harian tidak berlebih.
Sebaiknya Dibatasi: Oatmeal Kemasan atau Bergula
Oatmeal memang dapat menjadi menu sarapan yang baik ketika sedang menurunkan berat badan. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk oatmeal kemasan yang sidah ditambahkan dengan berbagai perisa dan pemanis.
Produk oatmeal kemasan yang mengandung gula juga cenderung memberikan perasaan kenyang yang lebih singkat. Akibatnya, rasa lapar akan muncul lebih cepat setelah menyantap oatmeal seperti ini.
Pilih oatmeal instan atau slow-cook yang plain tanpa ada perisa atau gula tambahan. Rasa manis atau rasa lainnya dapat ditambahkan dari topping sehat yang digunakan untuk menyantap oatmeal. Beberapa contoh topping yang direkomendasikan adalah buah segar, buah kering, susu, kacang-kacangan, atau selai kacang.
Sebaiknya Dibatasi: Porsi Kecil atau Tidak Sarapan Sama Sekali
Tak sedikit orang yang sedang menurunkan berat badan melewatkan sarapan. Salah satu alasannya adalah kesibukan. Sebagian mungkin hanya sekedar menyantap satu buah pisang saja untuk sarapan.
Tidak sarapan atau sarapan hanya dengan seporsi kecil makanan akan mempengaruhi distriusi kalori sepanjang hari. Jurnal Obesity pada 2013 memuat sebuah studi di mana sekelompok orang menyantap makanan dengan jumlah kalori yang sama setiap hari, selama 12 minggu.
Meski jumlah kalorinya sama, sebagian partisipan menyantap lebih banyak makanan di pagi hari dan menyantap lebih sedikit di malam hari. Partisipan lain melakukan hal yang berlawanan.
Partisipan yang menyantap lebih banyak makanan di pagi hari dapat menurunkan berat badan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan partisipan yang menyantap lebih sedikit makanan di pagi hari.