REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengenai jenis masker, saat ini ada berbagai pilihan hingga sejumlah aturan khusus mencakup cara perlakuan dan pemakaiannya. Masker kain misalnya, digunakan bagi masyarakat yang bukan dalam kelompok risiko tertentu. Sementara, masker medis atau bedah khusus digukana untuk kelompok yang memiliki risiko.
Masker non-medis atau kain
Khusus untuk anak, sebisa mungkin temukan masker yang pas atau dibuat khusus untuk mereka. Jika tidak ada, pastikan masker yang mereka pakai pas menutupi hidung dan mulutnya hingga ke dagu. Anak di bawah usia dua tahun tak direkomendasikan mengenakan masker.
Selama mengenakan masker sebisa mungkin hindari menyentuhnya. Kemudian, memakainya di bawah hidung. Lepaslah masker saat ada orang berjarak satu meter dari Anda, dan mengenakan masker yang membuat Anda sulit bernapas.
Saat ingin melepasnya, bersihkan tangan dulu, lalu lepas masker dengan memegang talinya di belakang telinga atau kepala. Lipat bagian masker dengan sisi luar di dalam. Kemudian, jauhkan masker dari wajah dan taruhdi wadah bersih dan kering semisal kantung kain.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengingatkan Anda, tidak menaruh masker di kening tetapi hanya menutupi hidung saja. Jangan pila menggantung masker di telinga atau lengan, dan memakai masker yang kotor hingga berbagi masker dengan orang lain.
Ketika Anda bepergian, dokter pernah menyarankan Anda menyiapkan setidaknya dua wadah masker. Satu wadah untuk menyimpan masker bersih, sementara yang sisanya untuk masker setelah dipakai.
Ingatlah untuk mencuci tangan setelah menyentuh masker dan jangan lupa cuci masker setiap hari menggunakan sabun atau deterjen dan disarankan menggunakan air panas. Belakangan ini, dokter di Indonesia termasuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melarang Anda mengenakan masker scuba atau buff karena tipis dan terdiri dari satu lapisan kain.
Fajri mengatakan, dari sisi bahan, masker scuba terbuat dari neoprene yang cenderung elastis. Jika ditarik maka pori-pori masker akan membesar.
Masker medis
Masker medis saja tidak cukup untuk melindungi Anda dari COVID-19. Sama seperti masker kain, Anda tetap harus menerapkan jaga jarak satu meter dan rutin mencuci tangan termasuk sebelum menyentuh masker dan setelahnya.
Di sisi lain, Anda harus memeriksa kondisi masker sebelum dipakai terutama lubang dan ada bagian yang basah. Jika kondisi masker sudah berlubang atau basah, sebaiknya jangan pakai masker itu.
Setelah masker Anda pastikan layak pakai, temukan bagian atasnya yang cirinya ada bagian keras atau kaku lalu pakai masker menutupi hidung dan mulut Anda dengan bagian kaku (di bagian atas masker) tepat berada di sisi atas hidung Anda. Pastikan tidak ada celah di sisi-sisi masker terutama bagian samping.
Hindari menyentuh masker dan saat akan melepasnya, mulailah dari bagian belakang lalu segera jauhkan dari Anda dan buang di tempat pembuangan sampah dan cuci tangan setelahnya. Sama seperti masker kain, jangan memakai masker bedah hanya di bagian atas mulut atau bawah hidung, masker dengan tali longgar, menyentuh bagian depan masker.
Selain itu, jangan menurunkan atau malah melepas masker saat Anda berbicara dengan orang lain atau melakukan sesuatu yang akhirnya membuat Anda menyentuh masker. WHO mengingatkan Anda untuk tidak meninggalkan masker bedah sembarangan sehingga memungkinkan dipakai orang lain dan mengenakan kembali masker misalnya dua hari berturut-turut.