REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom menemukan asteroid yang berukuran cukup kecil meluncur di dekat Bumi. Melalui survei dari Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Mauna Loa, Hawaii asteroid baru terdeteksi pada Sabtu (14/11) lalu.
Setelah menganalisis orbit batuan antariksa, mereka menyadari bahwa pendekatan terdekatnya terjadi sehari sebelumnya, yaitu pada Jumat, (13/11). Asteroid ke-13 awalnya dirancang sebagai A10sHcN, yang saat ini memiliki sebutan asteroid resmi, 2020 VT4.
Para astronom memperkirakan ukurannya antara 16 dan 36 kaki (5-11 meter). Batuan luar angkasa mampu mendekat hanya pada 4.197 mil (6.754 km) dari pusat Bumi atau 238 mil atau 383 km di atas permukaan planet manusia ini.
Asteriod itu melaju dengan kecepatan 30.014 mil per jam (48.303 km / jam). Pendekatan terdekat terjadi pada 13 November pukul 17:20 di atas Samudra Pasifik Selatan.
Dilansir Earth Sky, asteroid melewati ketinggian yang sama dengan orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun, tentu saja tidak terjadi tabrakan.
Apakah tabrakan pernah mungkin terjadi? Luar angkasa sangat besar dan stasiun luar angkasa serta asteroid keduanya sangat kecil sehingga hampoir tidak mungkin asteroid sebesar bertabrakan dengan ISS, meski bukan berarti tidak mungkin sama sekali.
Selama pendekatan terdekat asteroid 2020 VT4 di atas Pasifik Selatan, ISS mengorbit di atas Tierra Del Fuego, Argentina Selatan. Keduanya tidak benar-benar terpisah jauh, tapi sebenarnya jaraknya sangat jauh.
Konon, asteroid ini memang datang sangat dekat dengan Bumi. Benda ruang angkasa ini datang sangat dekat sehingga melewati termosfer Bumi, lapisan atmosfer pada 50 hingga 440 mil (80 hingga 700 km) di atas permukaan Bumi.
Melewati ketinggian hanya 238 mil, asteroid itu tidak jauh dari ketinggian 50 hingga 70 mil di mana sebagian besar batuan luar angkasa hancur sebagai meteor. Faktanya, jika menembus atmosfer Bumi, batuan luar angkasa akan menghasilkan meteor yang mengesankan, bahkan terlihat di siang hari.
Apakah Bumi dalam bahaya? Tidak. Batu antariksa sebesar ini tidak mungkin mencapai Bumi secara utuh dan atmosfer melindungi kita.
Jika lebih dekat ke ketinggian 50 hingga 70 mil asteroid-disintegrasi di atmosfer, asteroid 2020 VT4 sebagian besar akan menguap, karena gesekan dengan udara, Meskipun kemungkinan besar fragmen dari asteroid mencapai permukaan Bumi sebagai meteorit, yang dalam hal ini kemungkinan besar berada di atas lautan.
Pengamatan menunjukkan bahwa VT4 2020 adalah asteroid tipe Apollo yang menyelesaikan revolusi mengelilingi matahari setiap 1,5 tahun. Namun, gravitasi Bumi mengganggu lintasan batuan luar angkasa, dan sekarang seharusnya menjadi asteroid tipe Aten, dengan orbit baru sekitar 10 bulan.