REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru dari Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH) yang berafiliasi dengan Harvard, menemukan bahwa latihan fisik singkat dapat berdampak signifikan pada kesehatan. Tim peneliti menjelaskan dalam makalah mereka bahwa latihan kardio selama 12 menit bisa mempengaruhi lebih dari 80 persen metabolit yang beredar di tubuh.
Kepala bagian Heart Failure di MGH dan penulis senior studi tersebut, Gregory Lewis, mengatakan, sangat mengejutkan bagi para peneliti melihat efek dari latihan singkat tersebut terhadap sirkulasi metabolit. Sebab, metabolit yang mengatur fungsi vital tubuh.
"Fungsi yang terkait dengan metabolit tersebut termasuk resistensi insulin, stres oksidatif, reaktivitas vaskular, peradangan, dan umur panjang," kata Lewis, melansir slashgear, Jumat (20/11).
Para peneliti menemukan perubahan yang menguntungkan dalam jumlah metabolit yang bersirkulasi. Hal itu terkait dengan penyakit kardiometabolik.
Metabolit glutamat, metabolit utama yang terkait dengan penyakit jantung, diabetes, dan penurunan umur panjang, turun 29 persen dengan latihan singkat ini. Metabolit lain yang dipengaruhi oleh latihan jangka pendek adalah DMGV yang terkait dengan peningkatan risiko diabetes dan penyakit hati.
Peneliti MGH juga menemukan bahwa respons metabolik dapat dimodulasi oleh faktor selain olahraga, termasuk jenis kelamin dan indeks massa tubuh seseorang. Ada potensi bahwa obesitas menyebabkan resistensi parsial terhadap manfaat olahraga.
Temuan ini dianggap bisa membuka pintu untuk tes darah dalam menentukan kebugaran seseorang. Hal ini mirip dengan ketika kita bisa memeriksa fungsi ginjal dan hati melalui darah.