Jumat 20 Nov 2020 21:35 WIB

Psikolog: Anak Jenius Perlu Perlakuan Khusus

Inilah yang membuat anak-anak jenius itu seringkali frustasi dengan kehidupan.

Red: Muhammad Akbar
Anak jenius (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Anak jenius (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Psikolog dari Universitas Surabaya (Ubaya) Dr Evy Tjahjono SPSi MGE mengatakan perlu perlakuan khusus bagi anak yang memiliki kelebihan secara intelektual namun mengalami masalah pada ketidaksejajaran antara kemampuan mental dan emosional.

“Inilah yang membuat anak-anak jenius itu seringkali frustasi dengan kehidupan. Mereka sudah bisa memikirkan jauh ke depan sementara orang lain belum memikirkannya. Tapi banyak yang tak memahami dirinya. Sungguh ini suatu kelebihan bukan kekurangan. Anak-anak ini sebuah anugerah (gifted) karena ia punya potensi lebih yang diberikan Tuhan,” ujar Evy, Jumat (20/11).

Dia menambahkan dengan perlakukan yang tepat, anak-anak dengan kelebihan tersebut dapat mengubah dunia. Apakah nanti mereka jadi ahli matematika, kimia, fisika, rancang bangun dan lain-lain mereka adalah anak-anak luar biasa di masa datang.

Seorang anak jenius dengan tingkat kecerdasan IQ 140, Joel Zechary Mewengkang (16), mengatakan sebenarnya dirinya punya masalah di sekolahnya.